Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Terlambat Studi Di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII)
Abstract
Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar. Diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan. Suatu tingkat stressor yang berlebihan akan berpengaruh terhadap proses belajar. Perubahan lingkungan belajar juga menjadi salah satu faktor pencetus kecemasan pada mahasiswa. Kecerdasan bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan sukses atau tidaknya seseorang dalam belajar, tapi ketenangan jiwa juga mempunyai pengaruh atas kemampuan untuk menggunakan kecerdasan tersebutTujuan peneitian:Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kecemasan pada mahasiswa yang terlambat studi di fakultas kedokteran islam Indonesia.Metodologi Penelitian:Penelitian dilaksanakan pada bulan juni dan juli 2012 dengan desain crossecional. Data dikumpulkan melalui kuesioner persetujuan menjadi responden, test kecemasan dengan menggunakan kuesioner yang telah dikembangkan oleh Kelompok Psikiatri Biologik Jakarta (KSPBJ) yaitu Anxiety Analog Scale (AAS).Hasil penelitian: Frekuensi mahasiswa yang terlambat studi di fakultas kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2003/2004, 2004/2005, 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008 memiliki tingkat kecemasan yang bervariasi yaitu tidak mengalami kecemasan (9%), ringan (17%), sedang (63%), dan berat (11%).Kesimpulan: Frekuensi mahasiswa yang terlambat studi di fakultas kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2003/2004, 2004/2005, 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008 memiliki tingkat kecemasan yang bervariasi yaitu tidak mengalami kecemasan (9%), ringan (17%), sedang (63%), dan berat (11%).
Collections
- Medical Education [2284]