Daya Antihelmintik Perasan Daun Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Cacing Ascaridia Galli Secara In Vitro
Abstract
Penyakit infeksi cacing merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Askariasis adalah salah satu penyakit infeksi cacing yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Prevalensi ascariasis di Indonesia cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh iklim tropis yang mendukung pematangan telur-telur cacing. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi cacing di rasa masih sangat mahal. Untuk itu dirasa perlu mencari obat infeksi cacing lain sebagai obat alternatif yang aman, efektif, mudah didapat dan murah untuk pemberantasan infeksi cacing. Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan daun srikaya (Annona squamosa L.) dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan untuk mengatasi infeksi cacing. Tujuan penelitian: Penelitian daya antihelmintik perasan daun srikaya (Annona squamosa L.) terhadap cacing Ascaridia galli bertujuan untuk mengetahui daya antihelmintik perasan daun srikaya terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro dan mengetahui nilai LC50, LC90, LT50 dan LT90 perasan daun srikaya (Annona squamosa L.). Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vitro dengan menggunakan 7 kelompok perlakuan yang terdiri dari: lima (5) kelompok perendaman cacing Ascaridia galli dalam perasan daun srikaya (Annona squamosa L.) konsentrasi 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%, satu kelompok kontrol positif menggunakan pirantel pamoat 0,236% dan satu kelompok kontrol negatif dengan menggunakan NaCl 0,9%. Tiap perlakuan berisi 10 ekor cacing dengan replikasi lima kali. Setiap kelompok dianalisis secara statistik dengan uji one way anova dan dilanjutkan dengan post hoc tes benferroni dengan taraf signifikansi p<0,05. Hasil penelitian: Perasan daun srikaya (Annonasquamosa L.) memiliki efek antihelmintik terhadap cacing Ascaridiagalli secara invitro. Rerata waktu kematian cacing pada kelompok perlakuan perendaman dengan perasan daun srikaya (Annonasquamosa L.) dalam berbagai konsentrasi (40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%) dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang bermakna signifikan dengan nilai p<0,05. LC50 perasan daun srikaya (Annona squamosa L.) sebesar 4,05% dan LC90 sebesar 27,55%. Pada perasan daun srikaya (Annona squamosa L.) konsentrasi 40% nilai LT50 adalah 408,96% menit dan LT90 selama 743,28 menit, sedangkan pada konsentrasi 20%, 10%, 5%, 2,5%, memiliki waktu yang lebih lama.
Collections
- Medical Education [2281]