Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. dr. Barmawi Hisyam, Sp.PD-KP
dc.contributor.authorJayendra, Arinda Tanjung
dc.date.accessioned2020-10-26T03:37:57Z
dc.date.available2020-10-26T03:37:57Z
dc.date.issued2013-01-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/24826
dc.description.abstractStroke merupakan penyebab kematian terbanyak ketiga di seluruh dunia setelah penyakit jantung dan kanker.Di Indonesia stroke merupakan penyebab kecacatan neurologis dan kematian yang utama, dengan perbandingan empat berbanding satu antara cacat dan mati dari penderita stroke.Menurut survei Departemen Kesehatan RI pada 987.205 subjek dari 258.366 rumah tangga di 33 propinsi didapatkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia >45 tahun (15,4% dari seluruh kematian). Prevalensi strokerata-rata adalah 0,8%, tertinggi di Nangroe Aceh Darussalam yaitu sebesar 1,66% dan terendah di Papua yaitu sebesar 0,38%. Risiko terjadinya stroke akan meningkat beriringan dengan beratnya dan banyaknya faktor risiko. Stroke pada penyakit pembuluh darah besar intracranial maupun ekstracranial diabetes melitus merupakan faktor risiko penyebab terjadinya keadaan tersebut. Diseluruh dunia, diabetes mellitus tipe 2 mengalami peningkatan yang cukup signifikanyaitu dari 124 juta kasus pada tahun 2000 diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 221 juta kasus pada tahun 2010, dan dari semua kasus hanya 3% saja kejadian diabetes mellitus tipe 1. Didapatkan lebih dari 43 % penderita stroke yang mengalami hiperglikemia, 25 % diantaranya diketahui merupakan penderita diabetes mellitus. Diabetes melitus dapat meningkatkan dua kali lipat kemungkinan mengalami stroke.Karena diabetes menyebabkan perubahan pada sistem vaskular yaitu pembuluh darah dan jantung serta menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Pada pasien yang berusia kurang dari 65 tahun, diabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko yang sangat penting untuk terjadinya stroke iskemik. Risiko stroke iskemik dapat meningkat pada diabetes mellitus tipe 1 maupun pada diabetes mellitus tipe 2. Pada pasien diabetes mellitus tipe 2, risiko kejadian stroke meningkat 2-3 kali lipat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara diabetes melitus dengan kejadian stroke iskemik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2011 – 2012. v Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan studi analitik katagorik crosssectional. Pengambilan data dengn metode consecutive sampling dari data sekunder yang berupa data rekam medis pasien diabetes melitus di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2011 – 2012. Analisis data dilakukan dengan perhitungan ratio prevalensi yang disertai dengan nilai confidence interval dan uji Chi-Square. Hasil:Berdasarkan hasil penelitian dari 184 sampel di analisis dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p = 0.076 (p> 0.05) dan Confidence interval (CI) 95% yang didapat yaitu; 0,944 -3.308 dengan nilai ratio prevalensi (RP) = 1.325 Simpulan:Tidak terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan kejadian stroke iskemik (p >0.05, CI 95%;0.944-3.308 ).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectcross sectional.en_US
dc.subjectstroke iskemiken_US
dc.subjectDiabetes Melitusen_US
dc.titleHubungan Antara Riwayat Diabetes Melitus Dan Tanpa Diabetes Melitus Dengan Kejadian Stroke Iskem Di RSPKU Muhammadiyah Yogyakarta 2011-2012en_US
dc.title.alternativeHubungan Antara Riwayat Diabetes Melitus Dan Tanpa Diabetes Melitus Dengan Kejadian Stroke Iskem Di RSPKU Muhammadiyah Yogyakarta 2011-2012en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM08711034


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record