Hubungan Frekuensi Antenatal Care Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran Bayi Dengan Berat Lahir Rendah Di RSUD Sleman Pada Tahun 2012
Abstract
Indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Data terbaru angka kematian ibu tahun 2007 di Indonesia tercatat sebanyak 288 kematian per 100.000 kelahiran. Sedangkan target yang diinginkan tercapai tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran, oleh karena itu masih banyak hal yang harus dibenahi. (SKRT, 2007). Menurut Depkes tahun 1996 bahwa yang menjadi salah satu penyebab kematian bayi kurang dari satu bulan adalah berat badan lahir yang rendah, selain itu BBLR juga dapat mengakibatkan dampak jangka panjang yaitu masalah psikis serta fisik yang akan mengganggu tumbuh kembang anak tersebut. Oleh karena itu telah dilakukan banyak upaya untuk mengurangi risiko BBLR, antara lain dengan antenatal care (ANC).Tujuan : Untuk mengetahui hubungan frekuensi antenatal carepada ibu hamil terhadap kelahiran bayi dengan berat lahir rendah di RSUD Sleman tahun 2012Metode :Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan observational. Pengambilan data dilakukan secara case control dengan cara menulusuri data rekam medik berupa data frekuensi antenatal caredari ibu yang melahirkan di RSUD Sleman tahun 2012.Hasil : Pada 52 bayi dengan berat badan lahir rendah, sebanyak 44 (84,6%) ibu yang melahirkan bayi tersebut melakukan antenatal caresecara teratur ( >4 kali) ketika hamil, dan 8 (15,4%) ibu melakukan antenatal caresecara tidak teratur (< 4 kali). Sedangkan untuk 52 bayi dengan berat badan lahir cukup, sebanyak 50 (96,2%) ibu bayi tersebut melakukan antenatal caresecara teratur dan 2 (3,8%) ibu bayi melakukan antenatal caresecara tidak teratur. Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil uji statistik chi-squaredidapatkan p=0,046 nilai p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi ANC pada ibu hamil dengan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah di RSUD Sleman. Nilai odd ratiodidapatkan 4,545 dengan CI95% 0,916 – 22.549hasil ini memberikan suatu simpulan bahwa nilai Odds Ratio, secara statistik,sama dengan 1. Dengan kata lain secara statistik, terdapat perbandingan yang sama antara kejadian BBLR maupun tidak BBLR dengan ANC teratur maupun tidak teratur.Simpulan : Berdasarkan data dan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi antenatal carepada ibu hamil terhadap kelahiran bayi dengan berat lahir rendah di RSUD Sleman pada tahun 2012 ditunujukan dengan uji Chi – Squaredengan p=0,046 (p < 0,05), dan berdasarkan perhitungan Odd Ratiodengn CI95% yang memotong 1 yang artinyasecara statistik, terdapat perbandingan yang sama antara kejadian BBLR maupun tidak BBLR dengan ANC teratur maupun tidak teratur.
Collections
- Medical Education [2279]