Asrama Mahasiswa Riau Komisariat Indragiri Hulu di Yogyakarta Penerapan Interaksi Sosial dan Unsur Arsitektur Tradisional Melayu ke dalam Konsep Perancangan
Abstract
Yogyakarta merupakan kota budaya dan pendidikan dan predikat ini begitu
melekat, sehingga membuat Yogyakarta menjadi sentral untuk menuntut ilmu pendidikan
dan mendorong putra putri daerah untuk mengembangkan diri baik dari Jawa maupun
luar Jawa dan beberapa persennya terdapat pelajar dan mahasiswa daerah Riau
khususnya Kab. Indragiri Hulu (INHU). Kehadiran putra putri daerah tersebut
menimbulkan kebutuhan akan tempat tinggal, yang berbentuk pondokan atau asrama.
Asrama mahasiswa daerah telah banyak berdiri di Yogyakarta, termasuk Riau sendiri
punya beberapa asrama dari beberapa kabupaten. Oleh karena itu Kab. Indragiri Hulu
juga ingm memihki asrama sendiri dan menggingat asrama pusat yang sudah ada tidak
cukup untuk menampung mahasiswa yang ada saat ini.
Rancangan asrama mahasiswa ini mempunyai penekanan-penekanan untuk
mendukung konsep perancangan dengan permasalahan utamanya ditekankan pada
bagaimana penataan massa dan pengolahan ruang pada asrama agar mahasiswa
mendapatkan pnvasi interaksi sosial antar mereka dan dengan masyarakat sekitar, sella
bagaimana mewujudkan penampilan asrama dengan menerapkan arsitektur tradisional
melayu Riau.
Dalam perancangan asrama ini pembahasan-pembahasannya mengunakan dua
metoda, yang pertama survey lapangan, yaitu dengan mengamati asrama-asrama
daerah lain, sehingga dengan itu bisa menjadi bahan perbandingan kasus-kasusnya,
seperti bentuk, tata ruang, pola ruang , landscape, penataan massa dan kebutuhankebutuhan
ruangnya, yang kedua survey literatur, metoda ini bermanfaat untuk meninjau
kajian teori-teori dan buku mau pun dari tugas akhir terdahulu dan metoda ini berguna
untuk mngetahui kajian teori tentang, fungsi asrama, arsitektur tradisional melayu Riau
bentuk bangunan, standart-standart, dan penataan massa. Dari beberapa metoda diatas
sehingga didapatlah beberapa bagian-bagian penting yang berkaitan dengan
perancangan asrama mahasiswa dan arsitektur tadisional melayu.
Dan dari hasil rancangan didapat pemecahan masalah-masalah utamanya
seperti interaksi sosialnya, bisa dilihat pada penyediaan ruangnya seperti ( kamar tidur
untuk kapasitas 2 orang agar tercapai privasi dan kenyamanan, aula, ruang duduk atau
teras, mushola, ruang tv atau tempat santai dengan besaran ruang yang memadai, dan
2 lapangan badminton/takraw untuk interaksi sama masyarakat sekitar ), penempatan
ruang, besaran ruang. Masalah penampilan bangunan yang menerapkan arsitektur
melayu bisa ditunjukan pada atap bangunan dengan ornamen melayu seperti
selembayung dan pucuk rebung pada lisplang bangunan, tangga yang menuju pintu
utama yang menerapkan sisterm rumah-rumah panggung masyarakat melayu,
menampilkan elemen dan ornamen melayu pada ukiran jendela, pintu dan ventilasi.
Collections
- Architecture [3718]