Studi Pengaruh Pencampuran Tanah Berbutir Halus dengan Serbuk Batu Apung terhadap Dimensi Fondasi Bangunan dengan Metode Vesic
Abstract
Tanah merupakan elemen paling bawah dari suatu konstruksi bangunan.
Masalah yang sering ditemui pada tanah lempung yaitu nilai plastisitasnya tinggi,
kembang susut tinggi, sehingga tidak memenuhi persyaratan sebagai pendukung
beban konstruksi diatasnya. Stabilisasi tanah lempung dengan campuran Serbuk
Batu Apung merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki sifat-sifatfisik maupun
mekanis dari sampel tanah yang kurang baik tersebut sehingga memenuhi
persyaratan teknis.
Pada penelitian ini sampel tanahyang digunakan adalah tanah berbutir halus
dari Pagesangan, Lombok (NTB) dengan bahan stabilisasi serbuk batu apung. Untuk
variasi kadar serbuk batu apung yaitu 2%, 4% ,6%, 8%, 10% dan 12% terhadap
berat kering tanah. Untuk perhitungan daya dukung tanah menggunakan metode
Vesic. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis, sifat fisik, pengaruh
penambahan serbuk batu apung serta membandingkan nilai daya dukung tanah dan
penghematan dimensifondasi tanah dari daerah Pagesangan, Lombok (NTB).
Hasil pengujian untuk tanah asli menunjukan bahwa sampel tanah termasuk
dalam golongan lanau tak organik atau lempung organik dengan plastisitas sedang
(MH atau OH), sesuai dengan sistem klasifikasi tanah Unified. Pada analisis daya
dukung tanah untuk kadar sebuk batu apung 10 % dengan pemeraman 3 hari
memberikan nilai kuat dukung maksimum qu sebesar 1754,733 t/m² dari tanah asli
qu sebesar 55,028 t/m² dari pengujian Tekan Bebas. Sedangkan pada pengujian
Triaksial UU, kadar sebuk batu apung 10 % dengan pemeraman 14 hari
memberikan nilai kuat dukung maksimum qu sebesar 116,765 t/m² dari tanah asli
yaitu qu sebesar 13,171 t/m². Lebar fondasi relatif di bawah 1 meter pada uji Tekan
bebas, sehingga diambil minimum 1 meter. Sebaliknya pada uji Triaksial UU, lebar
fondasi relatif lebih besar dari lebar fondasi rencana 2 meter. Bila perbandingan
luasan fondasi diambil berdasarkan kuat dukung tanah maksimmum, maka tanah
dengan campuran serbuk batu apung 10% pada pemeraman 3 hari memiliki luasan
fondasi sebesar 1,25 m² dari luasan fondasi tanah asli 2,8125 m² atau terjadi
penghematan sebesar 55,56 %.
Collections
- Civil Engineering [4192]