Faktor Risiko Fetal Pada Kematian Neonatal Di Rumah Sakit Kesehatan Ibu Dan Anak Sadewa Tahun 2012
Abstract
Angka kematian bayi dan ibu merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu bangsa. Di Indonesia angka kematian bayi masih tergolong cukup besar jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Mengingat tingginya angka gizi buruk yang diderita oleh ibu hamil disertai dengan gizi yang kurang, sudah sepantasnya derajat kesehatan Ibu dan Anak menjadi sorotan utama dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Hasil SP 2010 mencatat angka kematian bayi di DIY sebesar 16 yang artinya ada 16 kasus kematian bayi dari setiap 1000 kelahiran hidup. Sebagian besar kasus terjadi pada bulan pertama setelah bayi itu lahir (kematian neonatak) dengan jumlah mencapai 79%.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah Asfiksia, BBLR dan Sepsis merupakan faktor risiko fetal pada kematian neonatal di RS Kesehatan Ibu dan Anak Sadewa Yogyakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi observasional non eksperimental dengan rancangan metode penelitian cross sectional. Sampel diambil secara acak dengan perhitungan besar sampel minimal sebanyak 170 bayi untuk masing-masing kelompok mati dan hidup lalu ditetapkan sebanyak 391 bayi baru lahir di RS Kesehatan Ibu dan Anak Sadewa Yogyakarta sepanjang tahun 2012 yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil : Didapat hasil bahwa ketiga variabel signifikan berpengaruh terhadap kematian neonatal di RS KIA Sadewa Yogyakarta. Asfiksia (X2=5.996; p=0.014; OR=2.320; CI 95%=1.166-4.617), BBLR (X2=11.204; p=0.001; OR=0.324; CI 95%=0.163 0 0.643), dan Sepsis (X2=4.507; p=0.034; OR=1.217; CI 95%=1.161 – 1.276) terbukti memiliki hubungan kuat dengan kematian neonatal.
Simpulan : Asfiksia, BBLR dan Sepsis merupakan faktor risiko fetal kematian neonatal di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Sadewa Yogyakarta.
Collections
- Medical Education [2284]