Hubungan Tingkat Penghasilan Orang Tua Dengan Terjadinya Malnutrisi Pada Balita Di Daerah Kasihan 1 Kabupaten Bantul Periode 2011
Abstract
Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita dengan latar belakang
ekonomi lemah. Menurut UNICEF saat ini ada sekitar 40 % anak Indonesia di bawah
usia lima tahun menderita gizi buruk. Penyebab utama kasus gizi buruk di Indonesia
tampaknya karena masalah ekonomi. Sebagian besar anak di dunia 80% yang
menderita malnutrisi bermukim di wilayah yang juga miskin, dan Indonesia banyak
memiliki daerah yang masih miskin. Tingkat pendapatan yang merupakan masalah
ekonomi merupakan faktor terjadinya malnutrisi.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat
pendapatan orang tua dengan kejadian malnutrisi pada balita
Metode penelitian : Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian
deskriptif analitik non eksperimental dengan menggunakan metode penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode random sampling. Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah orang tua
yang memiliki balita di daerah Kasihan 1 Bantul.
Hasil Penelitian : Dari analisis untuk kasus malnutrisi (BB/U) didapatkan nilai OR
1,6 dengan interval kepercayaan 95% 0,19-3,10 dan nilai p> 0.05 (p= 1,90). Untuk
kasus malnutrisi (TB/U) didapatkan nilai OR 1,4 dengan interval kepercayaan 95%
0,73-2,57 dan nilai p> 0.05 (p= 0,95). Untuk kasus malnutrisi (BB/TB) didapatkan
nilai OR 0,9 dengan interval keperrcayaan 95% 0,33-2,36 dan nilai p> 0.05 (p= 0,07).
Kesimpulan : Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pendapatan orang tua
dengan kejadian malnutris pada balita di Kasihan 1 Bantul.
Collections
- Medical Education [2293]