Uji Daya Sitotoksisitas Ekstrak Daun Sirsak ( Annona Muricata) Pada Kultur Sel Hela
Abstract
kanker leher rahim masih merupakan masalah kesehatan
perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka
kematiannya yang tinggi. Sel HeLa adalah sel kanker leher rahim Henrietta Lacks.
Pada dasarnya terapi kanker serviks terdiri atas terapi pembedahan, radioterapi,
dan kemoterapi. Penemuan suatu agen pencegah kanker yang berasal dari alam
semakin diminati oleh masyarakat mengingat terapi kanker yang selama ini ada
memiliki efek samping. Salah satu bahan alam yang diketahui memiliki efek
sitotoksisitas terhadap sel kanker adalah daun sirsak. Penelitian terbaru
menyebutkan bahwa acetogenins yang terkandung dalam ekstrak daun sirsak
memiliki kemampuan membunuh sel kanker 10.000 kali lebih kuat dibandingkan
dengan obat kemoterapi yang ada.
Tujuan : Diharapkan ditemukannya obat antikanker yang efektif dengan
angka kesembuhan yang tinggi dan efek samping rendah.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan
bahan uji Ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi 5, 10, 50,100 g/ml dan kontrol.
Ekstrak daun sirsak diperoleh dengan melakukan proses ekstraksi menggunakan
pelarut etanol. Kultur sel HeLa didapat dari Laboratorium Penelitian dan
Pengujian Terpadu – Hayati Universitas Gadjah Mada. Kultur sel HeLa diberi
perlakuan ekstrak daun sirsak dengan metode MTT assay. Data absorbansi dibaca
menggunakan ELISA reader. Data dianalisis dengan ANOVA.
Hasil : Kultur sel HeLa yang diberi perlakuan ekstrak daun sirsak dengan
konsentrasi 5µg, 10µg, 50µg, dan 100µg memiliki % viabilitas sebesar 89,20 %,
89,44 %, 79,2 %, dan 76,58 %. Ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi 5µg,
10µg, 50µg, dan 100µg tidak mampu menghambat pertumbuhan kultur sel HeLa
sebesar 50%.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirsak tidak memiliki daya sitotoksisitas pada
kultur sel HeLa.
Collections
- Medical Education [2398]