Show simple item record

dc.contributor.authorWidyasari, Septiana/09711015
dc.date.accessioned2020-10-19T07:10:22Z
dc.date.available2020-10-19T07:10:22Z
dc.date.issued2012-10-31
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/24695
dc.description.abstractKasus TB anak dari tujuh Rumah Sakit Pusat Pendidikan di Indonesia selama 5 tahun (1998-2002) didapatkan pasien sebanyak 1086 penyandang TB dengan angka kematian yang bervariasi dari 0%-14,1%. Dilihat dari usinya, kelompok terbanyak pada usia 12-60 bulan (42,9%), sedangkan untuk bayi <12 bulan didapatkan 16,5%. Peningkatan jumlah kasus TB ini, diduga disebakan oleh berbagai hal, yaitu : (1) diagnosis yang tidak tepat, (2) pengobatan tidak adekuat, (3) program penanggulangan Tuberkulosis tidak dilaksanakan dengan tepat, (4) infeksi endemik HIV, (5) migrasi penduduk, (6) mengobati sendiri, (7) meningkatnya kemiskin, dan (8) pelayanan kesehatan yang kurang memadai. Kemungkinan anak mendapatkan penularan infeksi dari orang dewasa yang menderita penyakit akut namun tergantung pada derajat infeksi sputum, lama dan frekuensi kontak, serta keadaan lingkungan lain disekitar kontak. Insiden infeksi pada kontak penyakit ini akan meningkat bila individu yang terinfeksi sputumnya positif. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian Tuberkulosis paru pada anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional (non-eksperimental) analitik dan retrospektif dengan desain cross sectional di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Sampel penelitian yang digunakan adalah anak dengan diagnosis Tuberkulosis paru dengan jumlah total sampel 108 subyek, yang terbagi atas 54 subyek untuk kelompok TB paru dan 54 subyek bukan TB paru. Dilakukan analisis bivariat dengan uji Chi-Square, untuk mengetahui besar risiko dihitung dengan Rasio Prevalens (RP) dan menggunakan Confidence Interval (CI) sebesar 95%. Hasil. Dari hasil analisi bivariat ada enam variabel diperkirakan sebagai faktor risiko yaitu : jenis kelamin (P:0,697, CI 95%:0,401-1,844, X2 :0,02, RP:0,921), usia (P:0,029, CI 95%:1,091-8,677, X2 :22,925 RP:1,592), BB/U (P:0,004, CI 95%:1,599- 22,137, X2 :71,35, RP:1,89), TB/U (P:0,153, CI 95%:0,404-0,596, X2 :4,14, RP:2,03), BB/TB (P:0,012, CI 95%:1,285-18,355, X2 :39,33, RP:1,76), dan status gizi (P:0,012, CI 95%:1,285-18,355, X2 :39,33, RP:1,76). Simpulan. Ada hubungan antara faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian Tuberkulosis paru pada anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul dengan usia, berat badan/umur (BB/U), berat badan/tinggi badan (BB/TB), dan interpretasi status gizi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjecttubrkulosis paru anaken_US
dc.subjectFaktor risikoen_US
dc.titleFaktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Bantulen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record