Perbandingan Ambilan Oksigen Maksimal ( O2max) Antara Formula Nonexercise Universitas Houston Dengan Metode Astrand Pada Mahasiswa Fk UII Yogyakarta
Abstract
Prediktor terbaik untuk mengetahui kapasitas kerja fisik
(physical work capacity) seseorang adalah penentuan volume ambilan maksimal
O2 ( O2max) per menit yang mampu dipakai oleh seseorang untuk mengoksidasi
molekul-molekul nutrien untuk menghasilkan energi. Ambilan maksimal O2
( O2max) dapat diukur dengan 2 cara yaitu dengan pengukuran langsung dan
pengukuran tidak langsung model non-latihan. Pengukuran langsung O2max
ialah cara paling akurat untuk menilai ambilan oksigen maksimum tetapi cukup
mahal sedangkan pengukuran tidak langsung model non latihan (non-exercise)
dikembangkan berupa rumus persamaan untuk menilai ambilan oksigen
maksimal.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan ambilan oksigen
maksimal ( O2max) antara formula nonexercise Universitas Houston dengan
metode Astrand.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Subyek pada
penelitian ini diambil dari relawan mahasiswa kedokteran UII Yogyakarta
berjumlah 15 orang dengan rentang usia 20-25 tahun dan mengisi data Physical
Avtivity Readiness Questionnaire (PAR-Q) dari Canadian Society for Exercise
Physiology.
Hasil : Analisis data dengan uji Independent T-test menunjukkan tidak ada
perbedaan antara metode non latihan O2max University of Houston BMI Equation
for Men dengan metode latihan Astrand (p>0,05).
Kesimpulan : Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
perhitungan nilai O2max antara metode non latihan VO2 maksimal University of
Houston BMI Equation for Men dan metode latihan Astrand yang ditunjukkan
dengan nilai signifikansi 0,077 (p > 0,05).
Collections
- Medical Education [2284]