Pengaruh Temperatur terhadap Karakteristik Briket Bioarang dari Campuran Sampah Kebun dan Kulit Kacang Tanah dengan Tambahan Minyak Jelantah
Abstract
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Sumber energi jenis ini banyak diperoleh dari hasil maupun limbah hutan, perkebunan, peternakan dan pertanian, seperti kulit kacang tanah dan dedaunan kering yang jika dimanfaatkan dapat menjadi bahan baku sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi temperatur terhadap karakteristik briket bioarang dari campuran sampah kebun, kulit kacang tanah dan minyak jelantah, serta pengaruh komposisi minyak jelantah, sampah daun campuran, dan kulit kacang tanah yang meliputi: pengukuran parameter sifat fisika (kadar air, nilai kalor, lama nyala api) dan sifat kimia (kadar abu, kadar zat mudah menguap, dan kadar karbon terikat serta nilai kalori dan lama nyala api (waktu jelaga) dari briket bioarang.Limbah sampah kebun campuran dan kulit kacang tanah diarangkan dengan suhu 300°C dan 500°C selama ± 5 jam, menggunakan tekanan (250kg/cm2), dilanjutkan dengan pencelupan briket dan minyak jelantah dengan variasi waktu 10 menit, setelah pencelupan briket dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 102°C selama 3 jam. Hasil pengujian sifat fisika dan sifat kimia briket bioarang yang dilakukan pada kondisi temperatur yang berbeda didapatkan hasil yang optimal pada temperature 500oC adalah sebagai berikut : kadar air (5,3353% - 5,0090%), kadar volatile (14,0101% - 25,0271%), kadar abu (13,0655 – 11,4304%), kadar karbon (67,5891% - 58,5335%), nilai kalor (6802,1355 kal/gr – 6970,2320 kal/gr). Lama nyala api self burning time 3.14”, dan burning time 147”.
r
Collections
- Environmental Engineering [1430]