Hubungan Merokok Dan Sakit TB Paru di Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sintang Tahun 2010
Abstract
Kebiasaan merokok yang melanda dunia telah menimbulkan
berbagai masalah kesehatan. Dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok
dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan
paru-paru. Penurunan daya tahan jantung paru akan berakibat pada penurunan
kebugaran jasmani. Penurunan kebugaran jasmani menyebabkan perokok
memiliki resiko untuk mengalami Tuberkulosis 3 kali lebih besar daripada bukan
perokok
Tujuan : Untuk mengetahui resiko merokok terhadap sakit Tuberkulosis Paru di
Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sintang tahun 2010.
Metode : Penelitian ini menggunakan dengan cross sectional. Penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional. Populasi target dalam penelitian ini
adalah pasien TB di Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sintang. Sampel
penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan Kriteria eksklusi. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang digunakan
menggunakan data primer berupa rekam medis pasien dan kuisioner untuk
mengetahui kebiasaan merokok.
Hasil : Dari 93 responden, didapatkan bukan perokok sebanyak 36 (38,7%)
responden dan 57 (61,3%) responden sudah merokok sebelum menderita sakit TB.
Pasien yang terdiagnosis TB Paru didapatkan 48 (51,6%) responden terdiagnosis
TB paru dan 45 (48,4%) responden tidak menderita TB paru. Dari perhitungan
menggunakan analisis Chi-Square didapatkan hasil bahwa hubungan antara
merokok dengan kejadian sakit TB Paru di Puskesmas Durian Kecamatan Sintang
memiliki nilai p = 0.000. Nilai ratio prevalens yang didapat adalah 3,699 (RP>1)
dengan CI 95% = 0,000 - 0,032 (tidak mencakup angka 1).
Simpulan :. Terdapat hubungan antara merokok dangan kejadian sakit TB Paru di
Puskesmas Durian Kecamatan Sintang. Responden yang memiliki riwayat
merokok risiko untuk menderita TB paru 3,699 kali apabila dibandingkan dengan
responden yang tidak merokok.
Collections
- Medical Education [2284]