Show simple item record

dc.contributor.advisorLuqman Hakim
dc.contributor.advisorHudori
dc.contributor.authorFeni Utami, 01513026
dc.date.accessioned2020-10-12T07:29:19Z
dc.date.available2020-10-12T07:29:19Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24561
dc.description.abstractKarakteristik air gambut di daerah Perdana kota Pontianak mengandung warna dan zat organik yang cukup tinggi yang melebihi baku mutu air bersih, untuk itu agar dapat digunakan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk memperbaiki kualitas air gambut tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pemanfaatan tanah gambut sebagai koagulan dalam proses koagulasi-flokulasi, mengetahui dosis koagulan terbaik terhadap penurunan konsentrasi warna dan zat organik (KMnO4), mengetahui perbandingan efisiensi antara tanah gambut dan tawas sebagai koagulan dan mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan terhadap penurunan warna dan zat organik (KMnO4). Proses koagulasi flokulasi dilakukan dengan menggunakan metode jart test dengan memanfaatkan tanah gambut yang berasal dari daerah Sumur Bor Pontianak yang digunakan sebagai koagulan dengan variasi dosis (2 gr/l, 4 gr/l, 6 gr/l 8 gr/l, 10 gr/l) dan digunakan tawas sebagai perbandingan koagulan. Dimana sebelum proses koagulasiflokulasi dengan menentukan dosis optimum kapur dengan variasi dosis (0,5 gr/l, 1 gr/l 1,5 gr/l, 2 gr/l dan 2,5 gr/l). Parameter yang diteliti adalah kandungan warna dan zat organik (KMnO4) pada air gambut. Tanah gambut yang telah dibuat serbuk tidak efektif sebagai koagulan. Penggunaan dosis koagulan yang efektif yaitu tanah gambut 2 gr/l dan kapur 2 gr/l, pada proses koagulasi dan flokulasi dapat menurunkan konsentrasi warna 306.45 PtCo menjadi 23.115 PtCo dan konsentrasi zat organik (KMnO4) 222.78 mg/l menjadi 73.97 mg/l. Untuk penggunaan tanah gambut sebagai koagulan dapat menurunkan warna dengan efisiensi 92.46% dan zat organik (KMnO4) sebesar 66.80%, sedangkan untuk penggunaan tawas sebagai koagulan dapat menurunkan warna dengan efisiensi 97.62% dan zat organik (KMnO4) sebesar 91.80%, sehingga penggunaan koagulan tawas lebih efektif daripada tanah gambut. Kecepatan pengadukan ini berpengaruh terhadap pembentukan flok. Pengadukan yang terlalu lambat mengakibatkan lambatnya flok terbentuk dan sebaliknya apabila pengadukan terlalu cepat mengakibatkan pecahnya flok yang terbentuken_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectWarnaen_US
dc.subjectZat organiken_US
dc.subjectTanah gambuten_US
dc.subjectAir gambuten_US
dc.subjectJart testen_US
dc.titlePemanfaatan Tanah Gambut sebagai Koagulan untuk Menurunkan Warna dan Zat Organik (KMnO4) pada Air Gambuten_US
dc.Identifier.NIM01513026


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record