Show simple item record

dc.contributor.advisorTina Afiatin
dc.contributor.advisorQurrotul Uyun
dc.contributor.authorAmalia Nurusifa, 96231108
dc.date.accessioned2020-10-09T08:39:35Z
dc.date.available2020-10-09T08:39:35Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24522
dc.description.abstractPerubahan dan kemajuan zaman menuntut adanya sosok remaja yang mandiri, yaitu mampu menyesuaikan diri dengan situasi, mampu menghadapi serta menyelesaikan permasalahan tanpa tergantung dengan orang lain (Havighurst, 1994 ; Huriock, 1999). Kenyataannya, sikap mandiri ini tidak dapat dicapai secara optimal pada masing-masing remaja. Pembentukan kemandirian dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kelengkapan orang tua. Tingkat kemandirian adalah sejauh mana seseorang dapat melaksanakan tugas-tugas dengan tidak tergantung pada orang lain dan percaya dengan kemampuannya. Ada beberapa aspek kemandirian, yaitu: kemampuan mengambil inisiatif, kemampuan mengerjakan sendiri tugas-tugas rutin, kemampuan mengatasi rintangan dari lingkungan, mendapatkan kepuasan dari bekerja, mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan, dan menetapkan sendiri keinginan dantujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik apakah ada perbedaan tingkat kemandirian antara remaja yang berasal dari keluarga dengan satu orang tua dengan remaja yang berasal dari keluarga dengan orang tua lengkap. Penelitian ini menggunakan skala kemandirian untuk membantu mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang masih menempuh pendidikan sebagai siswa kelas 1 dan kelas 2 di SLTP N 3 Temanggung. Jumlah populasi dalam penelitian ini ada 386, dengan perincian sampel yang berasal dari keluarga dengan satu orang tua ada 30 orang dan sampel yang berasal dari keluarga dengan orang tua lengkap ada 44 orang. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan tingkat kemandirian antara remaja yang berasal dari keluarga dengan satu orang tua dengan remaja yang berasal dari keluarga dengan orang tua lengkap. Tingkat kemandirian remaja yang berasal dari keluarga dengan satu orang tua lebih tinggi daripada remaja yang berasal dari keluarga dengan orang tua lengkap. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kemandirian antara remaja yang berasal dari keluarga dengan satu orang tua dengan remaja yang berasal dari keluarga dengan orang tua lengkap (p>0,05), dengan nilai tAl-tA2 (SP X L) 1,625 dan p=0,105. Apabila ditinjau dari perbedaan jenis kelamin, diperoleh hasil bahwa antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan ada perbedaan tingkat kemandiriannya (p<0,05), dengan nilai tBl-tB2 (laki-laki X perempuan) -1,992 dan p=0,047. Remaja perempuan yang berasal dari keluarga dengan satu orang tua mempunyai tingkat kemandirian yang lebih tinggi daripada remaja laki-laki yang berasal dari keluarga dengan orang tua lengkap (p<0,05), dengan nilai tA2-tA3 (perempuan SP X laki-laki L) 2,485 dan p=0,017.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTingkat Kemandirian Remajaen_US
dc.subjectKelengkapan Orang Tuaen_US
dc.titleTingkat Kemandirian Remaja Ditinjau dari Kelengkapan Orang Tuaen_US
dc.Identifier.NIM96231108


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record