Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah di RS PKU Muhammadyah Yogyakarta Tahun 2010
Abstract
Berat badan lahir merupakan alat ukur paling sensitif dan
paling penting untuk mengetahui status kesehatan seorang bayi. Bayi berat lahir
rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram. UNICEF (2008)
menyatakan bahwa proporsi bayi berat lahir rendah tahun 2000-2002 di Indonesia
sebesar 9%.
Tujuan penelitian : Mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan
terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR).
Metode Penelitian : Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus
besar sampel untuk penelitian analitik kategorikal tidak berpasangan sebanyak
100 responden masing-masing pada bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi
berat lahir cukup (BBLC). Data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan
data dengan mengunakan rekam medis. Teknik analisa data yang digunakan
adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji statistic chi square (X2)
pada taraf signifikan 5%.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara faktor jenis kelamin bayi yang dilahirkan dengan berat lahir rendah
(BBLR) (p=0,256, RP=0,85). Terdapat hubungan yang signifikan antara status
paritas ibu 1 dan >4 terhadap terjadinya BBLR (p=0,000, PR=1,7). Terdapat
hubungan yang bermakna antara umur kehamilan dengan BBLR (p=0,000,
PR=3,37) yang berarti kehamilan preterm merupakan faktor risiko terjadinya
BBLR.
Simpulan : Status paritas ibu dan umur kehamilan merupakan faktor risiko
terjadinya BBLR sedangkan jenis kelamin bayi bukan merupakan faktor risiko
terjadinya BBLR.
Collections
- Medical Education [2284]