dc.description.abstract | Limbah laboratorium kimia kurang diperhatikan karena laboratorium dianggap hanya menghasilkan sedikit limbah, namun jika selalu diabaikan dan prosedur pengolahannya tidak sesuai, akan menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan dalam pengolahan limbah laboratorium kimia yaitu melalui proses elektroflotasi dengan bantuan biokoagulan. Biokoagulan yang digunakan koagulan sintesis (PAC) dan koagulan alami yaitu kacang arab (Cicer arietinum) dan biji kelor (Moringa oleifera) dengan variasi dosis masing-masing sebesar 0,05; 0,1; dan 0,2 gram/250 mL. Proses elektroflotasi dilakukan dengan elektroda inert yaitu elektroda grafit pada anoda dan stainless steel pada katoda dengan tegangan konstan DC 21 V selama 60 menit. Efektivitas proses elektroflotasi-biokoagulasi dievaluasi dengan melihat penurunan angka kondukstivitas listrik (EC), total zat padat terlarut (TDS), turbiditas, dan logam Pb.
Hasil menunjukkan bahwa proses elektroflotasi-biokoagulasi lebih efektif dibandingkan proses elektroflotasi dan koagulasi. Konduktfitas listrik (EC) berhasil direduksi sampai 14,63% oleh kacang arab 0,1 gram/500 mL, TDS (zat padat terlarut) direduksi sampai 23,51% oleh kacang arab 0,1 gram/500 mL, turbiditas limbah direduksi sampai 92,78% oleh kacang arab 0,1 gram/500 mL, dari persen berat endapan dapat diketahui aktivitas koagulan kacang arab 0,1 gram/500 mL sebesar 96,36% dan konsentrasi logam berat timbal (Pb) direduksi sampai 14,365%. | en_US |