Pusat Produksi dan Pelatihan Animasi Digital di Yogyakarta Integrasi Kegiatan Produksi dan Pelatihan dengan Penampilan yang Bercitra Hitech
Abstract
ANIMASI merupakan suatu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam dunia film
dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu
dengan film live. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari
dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya
masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi dan wujud baru didalam
film live dan animasi. Beberapa teknik tertentu terus dikembangkan, mulai teknik manual
hingga menjadi teknik digital seperti sekarang ini, animasi bahkan berkembang dan tumbuh
menjadi industri hiburan yang luar biasa, karena animasi mempesona dan mampu membuat
takjub jutaan umat manusia.
Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua konvensi
atau disiplin, yaitu film dan gambar. Untuk dapat mengerti dan memakai teknik animasi,
kedua konvensi tersebut hams dipahami dan dimengerti. Penggunaan animasi pada
umumnya dipakai pada iklan, film, game, dunia arsitektur dan perancangan.
Perkembangan animasi di Indonesia mulai terlihat pada tahun 2004, pada tahun ini
merupakan sejarah bagi per-animasian di indonesia dengan dibuatnya film cerita panjang
animasi 3D pertama oleh studio kasatmata di Yogyakarta. Pada saat ini banyak sekali studiostudio
animasi di indonesia baik yang hanya studio produksi maupun yang merangkap
pelatihan animasi. Melihat perkembangan animasi di Indonesia saat ini dan peluang akan
studio produksi dan pelatihan animasi, maka dibutuhkan suatu wadah yang berfungsi
menampung kegiatan yang berhubungan dengan animasi dalam hal ini pusat produksi dan
pelatihan animasi digital. Wadah pusat animasi yang berbasis sebagai kegiatan produksi,
pelatihan dan yang berkaitan dengan animasi sebagai bagian dari bangunan yang
berkarakter dibidang teknologi dan hiburan.
Permasalahan yang akan diangkat pada penulisan ini adalah bagaimana merancang
bangunan, yang dapat mengintegrasikan kegiatan produksi dan pelatihan sehingga dapat
saling mendukung dan bagaimana menampilkan bentuk bangunan yang lebih mempunyai
nilai estetika tanpa merunggalkan kesan komersial.
Metode analisis yang digunakan adalah menganalisa masing-masing kegiatan untuk
mendapatkan hubungan dan organisasi ruang. Sedangkan dari penampilan bangunan
menggunakan analisa ekspresi bentuk bangunan dan karakter bangunan komersial yang
mana didukung sistem struktur dan material bangunan yang akan digunakan.
Rancangan desain merupakan penggabungan dua jenis kegiatan dalam satu site
dengan konsep yang bercitra hi tech, layout dan bentukan massa yang dapat saling
mendukung antara kegiatan produksi dan pelatihan animasi tetapi tetap mencerminkan
sebuah bangunan komersial.
Collections
- Architecture [3718]