Show simple item record

dc.contributor.authorCeria, Diah Larentari Denri
dc.date.accessioned2017-02-10T03:52:59Z
dc.date.available2017-02-10T03:52:59Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2436
dc.description.abstractSeni seperti lakon, menolong anak-anak untuk memahami dunia mereka. Tetapi seni melebihi lakon, membuat mereka mampu mengekspresikan pengalaman-pengalaman dan fantasi-fantasi individu dengan cara yang konkret dan mendesak, bahkan ketika mereka tidak mampu mengungkapkan peristiwa lewat kata-kata. Anak-anak kecil belajar dengan menciptakan kembali pengalaman mereka sendiri. Membangun dengan balok-balok, mereka menciptakan dunia yang mereka tahu untuk memahami dunia itu dengan lebih baik. Anak-anak suka melakukan kontak fisik langsung dengan alam mereka. Seni mengundang mereka untuk menyentuh dan melakukan eksperimen, mengeksplorasi dan mentransformasi. Yang paling penting, seni memungkinkan anak-anak memvisualisasi, membuat hat-hal yang tak dapat diraba menjadi konkret. Ketika mereka tahu menempatkan sesuatu, mereka tahu bahwa mereka memilikinya. Seni, singkatnya, sangat penting bagi perkembangan anak-anak dan menolong mereka untuk menjadi orang dewasa yang lebih imajinatif dan responsif. Seni adalah bahasa utama masa anak-anak.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectKid’s Arts Centeren_US
dc.subjectKota Medanen_US
dc.subjectAplikasi Bentuk Interlocking Puzzleen_US
dc.subjectMetode dan Filosofien_US
dc.subjectPendidikan Montessorien_US
dc.titleKid’s Arts Center di Kota Medan: Aplikasi Bentuk Interlocking Puzzle serta Metode dan Filosofi Pendidikan Montessorien_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record