Show simple item record

dc.contributor.advisorKata Kunci :
dc.contributor.authorHabibi, Muhammad Iqbal /07711201
dc.date.accessioned2020-10-05T04:16:21Z
dc.date.available2020-10-05T04:16:21Z
dc.date.issued2011-05-31
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/24366
dc.description.abstract: Peredaran obat-obatan di Indonesia saat ini sudah sangat luas, hal ini mengakibatkan penggunaan obat oleh masyarakat juga meningkat. Bersamaan dengan itu, masyarakat mulai mempunyai anggapan bahwa obat yang baik adalah obat yang harganya mahal. Hal ini membuat obat-obat generik, yang harganya murah sering dianggap remeh dan tidak manjur dalam menyembuhkan suatu penyakit. Padahal, sebenarnya semua obat telah melalui proses standardisasi mutu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan sebelum diperbolehkan beredar di Indonesia. Dalam proses standardisasi tersebut, banyak komponen yang dievaluasi, salah satunya yang penting adalah evaluasi kadar zat aktif, karena kadar zat aktif akan menentukan tingkat efikasi obat tersebut. Maraknya peredaran obat palsu juga menjadi suatu masalah tersendiri dalam perdagangan obat di Indonesia maupun dunia. Salah satu obat yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah Amoksisilin. Amoksisilin merupakan salah satu obat antibiotik spektrum luas yang sudah sejak lama dikenal dan menjadi salah satu pilihan utama untuk mengobati penyakit infeksi pada masyarakat luas. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis kuantitatif kadar zat aktif Amoksisilin generik dan merek dagang yang tersedia di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Sampel penelitian ini adalah Amoksisilin generik dan merek dagang 500 mg yang diambil masing-masing sebanyak satu strip di apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesia, dimana pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Ada lima sampel yang digunakan yaitu Amoksisilin generik Kimia Farma, Amoxsan®, Supramox®, Lapimox®, dan Opimox®. Hasil : Hasil persentase kadar zat aktif Amoksisilin adalah 112,88 % dan 115,48 % (generik Kimia Farma), 108,12 % dan 117,71 % (Amoxsan®), 112,35 % dan 118,50 % (Supramox®), 106,95 % dan 111,75 % (Lapimox®), 110,75 % dan 115,52 % (Opimox®). Simpulan : Dari analisis kuantitatif, kadar zat aktif kelima sampel melebihi standar Farmakope Indonesia, sampel generik mempunyai kadar zat aktif yang setara dengan sampel bermerek dagang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAmoksisilin bermerek dagangen_US
dc.subjectAmoksisilin generiken_US
dc.subjectkadar zat aktifen_US
dc.titleAnalisis Kuantitatif Kadar Zat Aktif Amoksisilin Generik dan Amoksisilin Bermerek Dagang di Apotek Unisia Polifarma Universitas Islam Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record