Gambaran Penatalaksanaan Diet Pasien Pasca Apendektomi Di Bangsal Khusus Bedah Bugenvil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2010
Abstract
Pada pasien pasca bedah, penatalaksanaan nutrisi sering
dilupakan, padahal pasien masih puasa, masih perlu penambahan kalori akibat
stres metabolisme yang terjadi. Penatalaksanaan nutrisi adalah prioritas untuk
mengurangi kehilangan gizi selama periode hipermetabolisme dan mempercepat
proses penyembuhan. Apendisitis merupakan kasus laporotomi tersering pada
anak dan juga pada orang dewasa. Penyakit ini sering dijumpai pada orang
dewasa muda antara 10 – 30 tahun. Insidensi pada laki-laki dan perempuan
umumnya sebanding.
Tujuan: Mengkaji karakteristik dan mengetahui macam-macam diet pasca bedah,
variasi nutrisi dan cara pemberian nutrisi pada pasien pasca apendektomi di
bangsal khusus bedah Bugenvil RSUD Sleman tahun 2010.
Metode Penelitian: Penelitian observasional yang bersifat deskriptif non
eksperimental dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan secara
retrospektif dengan melihat data sekunder berupa catatan medik (Medical
Record).
Subyek Penelitian: Subyek penelitian ini adalah dari 81 pasien pasca
apendektomi di bangsal khusus bedah Bugenvil RSUD Sleman tahun 2010 yang
datanya diperoleh dari catatan medik.
Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil,
pasien yang terbanyak menjalani apendektomi pada usia 16-45, jenis kelamin
perempuan, dengan anestesi spinal (regional), lama rawat inap pasca operasi 1-3
hari dan pasien pulang dengan kondisi membaik. Sedangkan pada
penatalaksanaan diet pasca apendektomi diperoleh hasil terbanyak pasien
diberikan nutrisi melalui oral, dan dengan bentuk makanan berupa bubur biasa.
Kesimpulan: penatalaksanaan diet pada pasien pasca apendektomi di bangsal
khusus bedah Bugenvil RSUD Sleman tahun 2010 berupa pemberian nutrisi
melalui peroral, dengan jenis diet pasca bedah I, III, IV, dan makanan berupa nasi
biasa, bubur biasa, dan bubur saring.
Collections
- Medical Education [2279]