Pemanfaatan Tanah Gambut Sebagai Koagulan untuk Menurunkan Fe dan Mn pada Air Sumur
Abstract
Air tanah pada umumnya tergolong bersih secara bakteriologis. Salah satu
bentuk senyawa kimia terlarut yang penting disini adalah besi (Fe) dan mangan
(Mn). Didalam air tanah kadar Fe lebih tinggi daripada dalam air permukaan.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka penyusun menggunakan salah satu
alternatif yaitu pengolahan dengan cara koagulasi flokulasi dengan menggunakan
tanah gambut dan kapur yang diharapkan dapat digunakan untuk menurunkan
konsentrasi kadar Fe dan Mn yang terdapat pada air sumur. Proses koagulasi flokulasi
merupakan proses kimia yang lazim digunakan untuk penjernihan air baik dalam
skala kecil maupun dalam skala besar, merupakan proses penambahan reagen kimia
pembentuk flok dalam air untuk memisahkan koloid yang tidak dapat mengendap
dengan menghasilkan pengendapan jonjot secara tepat. Metodelogi Penelitian
pengambilan sample dilakukan didusun donolayan Rt 01/Rw 22 Donoharjo Ngaglik-
Sleman Yogyakarta. Sedang untuk pengujian tanah gambut dilakukan di laboratorium
Ilmu Tanah fakultas Pertanian UGM, dan untuk analisis parameter kualitas air sumur
dilakukan di laboratorium lingkungan UII Yogyakarta. Variabel penelitian dalam
penelitian ini adalah Variabel Bebas : a) Variasi dosis tanah gambut 2 gr, 4 gr, 6 gr, 8
gr dan 10 gr, b) Variasi dosis kapur 0,5 gr; 1 gr; 1,5 gr; 2 gr; dan 2.5 gr ; dan c)
Variasi dosis tawas 2 gr, 4 gr, 6 gr, 8 gr dan 10 gr.
Tujuan penelitian ini adalah a) Untuk mengetahui pengaruh tanah gambut
sebagai koagulan untuk menurunkan Fe dan Mn, b) Untuk mengetahui dosis
koagulan yang paling baik dan ; c) Untuk membandingkan perbandingan effisiensi
antara tawas denagn tanah gambut. Pada penelitian ini Fe mengalami penurunan
konsentrasi secara optimum pada variasi dosis tanah gambut 6 gr/L dan dosis kapur
1,5 gr/L yaitu sebesar 98,9 % dengan kecepatan koagulasi 120 rpm dan kecepatan
flokulasi 60 rpm yaitu sebesar 0,118 mg/L, sedangkan Mn mengalami penurunan
konsentrasi secara optimum pada variasi dosis tanah gambut 8 gr/L dan dosis kapur 2
gr/L yaitu sebesar 97,8% dengan kecepatan koagulasi 120 rpm dan kecepatan
flokulasi 60 rpm yaitu sebesar 0,019 mg/L. Hal itu terjadi karena adanya kontak
antara ion-ion Fe dengan media tanah gambut lebih lama jika dibandingkan dengan
yang lain, sehingga terjadi juga proses adsorpsi yang terjadi akibat tumbukan antara
partikel-partikel tersuspensi dengan tanah gambut, yang merupakan hasil daya tarik
menarik partikel-partikel yang bermuatan listrik berlawanan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]