Show simple item record

dc.contributor.advisorTadjuddin BMA
dc.contributor.authorSyahrir Husain, 00511387
dc.date.accessioned2020-10-01T08:49:28Z
dc.date.available2020-10-01T08:49:28Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24313
dc.description.abstract"Proyek pembangunan jaringan irigasi D.I benua aporo paket-2 yang bertempat di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara adalah proyek pemerintah yang sumber dananya berasal dari JBIC ODA Loan japan. Jangka waktu pelaksanaan proyek adalah 540 hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sedangkan jangka waktu pemeliharaannya adalah 180 hari kalender terhitung sejak tanggal serah terima pertama pekerjaan. Durasi proyek yang direncanakan dalam kondisi normal adalah 540 hari. Dalam merencanakan penjadwalan pada proyek konstruksi, diasumsikan bahwa proyek akan dilaksanakan dalam kondisi normal. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa waktu proyek dapat diperpendek dari waktu normal hal ini dilakukan karena beberapa alasan yaitu: pertama untuk menghindari denda akibat dari keterlambatan waktu pelaksanaan proyek yang dilaksanakan berdasarkan waktu normal, kedua Pihak kontraktor ingin mendapatkan keuntungan berupa bonus yang telah dijanjikan oleh pemilik apabila dapat menyelesaikan proyek lebih cepat dari waktu yang diberikan, dan ketiga mempercepat waktu pelaksanaan proyek pada kondisi cuaca yang tidak menguntungkan seperti pada saat musim hujan yang dapat menurunkan produktifitas. Untuk itu adanya perencanaan yang tepat baik itu dari segi waktu dan biaya mampu mengoptimalkan perencanaan proyek konstruksi. Simulasi berbagai metode percepatan akan dapat memberikan alternatif yang terbaik untuk digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan proyek. Adapun beberapa metode percepatan yang digunakan adalah metode crash dengan penambahan jam kerja (lembur) 1jam, 2jam, 3jam , 4jam dan dengan melakukan penambahan tenaga kerja dan alat. Pada dasarnya mempercepat durasi proyek berarti akan menaikkan biaya langsung dari proyek tersebut, akan tetapi pada saat yang bersamaan biaya tidak langsung pada proyek tersebut akan turun karena adanya pengurangan dari waktu proyek. Dari beberapa metode percepatan diatas nantinya akan dipilih mana yang paling optimal baik dari segi waktu maupun biayanya. Alat Bantu yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah berupa software primavera project planner. Penambahan tenaga kerja dan alat adalah metode yang paling optimal, karena dengan mempersingkat waktu penyelesaian proyek selama 104 hari (menjadi 436 hari dari waktu normal 540 hari) Kontraktor mengeluarkan biaya langsung sebesar Rp 404.959.600,00. Biaya tidak langsung ada pengurangan sebesar Rp 613.322.666,67 sehingga total biaya keseluruhanproyek dapat turun yang tadinya total biaya perencanaan normal adalah Rpl8.530.046.900,00 menjadi RpI8.321.683.833,33en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectOptimasi Perencanaan Jadwal dan Biayaen_US
dc.subjectProyek Pembangunan Jaringan Irigasien_US
dc.subjectD.I. Benua Aporo Sulawesi Tenggaraen_US
dc.titleOptimasi Perencanaan Jadwal dan Biaya Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Benua Aporo Sulawesi Tenggaraen_US
dc.Identifier.NIM00511387


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record