Optimasi Perencanaan Jadwal dan Biaya Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Benua Aporo Sulawesi Tenggara
Abstract
"Proyek pembangunan jaringan irigasi D.I benua aporo paket-2 yang
bertempat di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara adalah proyek
pemerintah yang sumber dananya berasal dari JBIC ODA Loan japan. Jangka
waktu pelaksanaan proyek adalah 540 hari kalender terhitung sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sedangkan jangka waktu
pemeliharaannya adalah 180 hari kalender terhitung sejak tanggal serah terima
pertama pekerjaan. Durasi proyek yang direncanakan dalam kondisi normal
adalah 540 hari. Dalam merencanakan penjadwalan pada proyek konstruksi,
diasumsikan bahwa proyek akan dilaksanakan dalam kondisi normal. Namun
tidak tertutup kemungkinan bahwa waktu proyek dapat diperpendek dari waktu
normal hal ini dilakukan karena beberapa alasan yaitu: pertama untuk
menghindari denda akibat dari keterlambatan waktu pelaksanaan proyek yang
dilaksanakan berdasarkan waktu normal, kedua Pihak kontraktor ingin
mendapatkan keuntungan berupa bonus yang telah dijanjikan oleh pemilik
apabila dapat menyelesaikan proyek lebih cepat dari waktu yang diberikan, dan
ketiga mempercepat waktu pelaksanaan proyek pada kondisi cuaca yang tidak
menguntungkan seperti pada saat musim hujan yang dapat menurunkan
produktifitas.
Untuk itu adanya perencanaan yang tepat baik itu dari segi waktu dan
biaya mampu mengoptimalkan perencanaan proyek konstruksi. Simulasi berbagai
metode percepatan akan dapat memberikan alternatif yang terbaik untuk
digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan proyek. Adapun beberapa metode
percepatan yang digunakan adalah metode crash dengan penambahan jam kerja
(lembur) 1jam, 2jam, 3jam , 4jam dan dengan melakukan penambahan tenaga
kerja dan alat. Pada dasarnya mempercepat durasi proyek berarti akan
menaikkan biaya langsung dari proyek tersebut, akan tetapi pada saat yang
bersamaan biaya tidak langsung pada proyek tersebut akan turun karena adanya
pengurangan dari waktu proyek. Dari beberapa metode percepatan diatas
nantinya akan dipilih mana yang paling optimal baik dari segi waktu maupun
biayanya. Alat Bantu yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah berupa
software primavera project planner.
Penambahan tenaga kerja dan alat adalah metode yang paling optimal,
karena dengan mempersingkat waktu penyelesaian proyek selama 104 hari
(menjadi 436 hari dari waktu normal 540 hari) Kontraktor mengeluarkan biaya
langsung sebesar Rp 404.959.600,00. Biaya tidak langsung ada pengurangan
sebesar Rp 613.322.666,67 sehingga total biaya keseluruhanproyek dapat turun
yang tadinya total biaya perencanaan normal adalah Rpl8.530.046.900,00
menjadi RpI8.321.683.833,33
Collections
- Civil Engineering [4192]