Show simple item record

dc.contributor.advisorEdy Purwanto
dc.contributor.authorVembri Affianto, 03511032
dc.date.accessioned2020-09-29T03:04:26Z
dc.date.available2020-09-29T03:04:26Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24253
dc.description.abstractKonstruksi turap beton Sungai Musi dan Plaza di Kawasan Benteng Kuto Besak-Palembang direncanakan oleh PT. Yodya Karya sedangkan pemilik (owner) pembangunan konstruksi ini yaitu Dept. Permukiman dan Prasarana Wilayah Dirjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Propinsi Sumatera Selatan. Bulan Februari 2002 turap di bagian setengah lingkaran mengalami keruntuhan, sedangkan di bagian lurus terindikasi adanya kerusakan. Kerusakan ini mengakibatkan plaza yang berada di belakangnya juga mengalami kerusakan parah. Perbaikan turap yang mengalami kerusakan telah diperbaiki pada tahun 2003. Untuk menghindari kegagalan struktur penahan tanah, maka di sisi Sungai Musi menggunakan struktur berupa turap beton (concrete sheet pile). Disain turap beton di pembangunan dan penataan kawasan kolom Ampera memiliki beberapa alternatif diantaranya turap beton diperkuat dengan angkur, turap beton dengan portal beton, turap pasangan batu dengan portal beton. Turap dipasang menyesuaikan dengan perilaku sungai yang sangat dinamis dan kondisi tanah bawah permukaan tepi sungai yang sangat variatif, maka banyak ditemui kondisi lapisan tanah yang diluar prediksi. Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah redesign struktur turap beton Sungai Musi dan Plaza di Kawasan Benteng Kuto Besak-Palembang. Metode penelitian yang digunakan pada analisis dinding pancang turap menggunakan metode klasik atau yang sering disebut dengan metode statis. Metode klasik mempunyai prosedur yang melibatkan asumsi yang sangat sederhana dan statika benda kaku. Metode klasik disajikan untuk nilai historis dan perekayasa masih memilih prosedur ini. Analisis struktur menggunakan bantuan program SAP 2000. Hasil redisain balok mempunyai tulangan yang lebih hemat dibanding dengan kondisi eksisting dengan prosentase 40 %. Kondisi eksisting terdapat balokpre cast dan cast in site sehingga memiliki pemborosan di daerah balok pre cast. Redisain panjang turap menghasilkan 8,2 m sedangkan panjang turap eksisting memiliki 11.98 m. Perbedaan kedalaman tersebut dapat disimpulkan bahwa kedalaman redisain lebih hemat sebesar 30 % dibanding 11,98. Pondasi tiang yang digunakan di lapangan menggunakan pondasi tiang turap baja dengan diameter 500mm dengan panjang 22 mm. Tegangan ijin dipengaruhi oleh faktor pembebanan oleh karena itu pada tiang no 1 s/d 3 dengan faktor pembebanan berupa gaya gempa. Pondasi tiang tersebut memiliki nilai tegangan yang > 1 sehingga tidak aman untuk digunakan, untuk mengantisipasi hal ini maka diameter tiang harus dibesarkan sebesar 800 mm dengan tegangan ijin sebesar 0,7 T/m².en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Struktur Turap Bentonen_US
dc.subjectSungai Musien_US
dc.subjectPlaza di Kawasan Benteng Kuto Besak Palembangen_US
dc.subjectplaten_US
dc.subjectbaloken_US
dc.subjectpondasi tiang betonen_US
dc.subjectSAP 2000en_US
dc.subjectkapasitas dukurg pondasien_US
dc.subjectmetode Meyerhofen_US
dc.titleAnalisis Struktur Turap Benton Sungai Musi dan Plaza di Kawasan Benteng Kuto Besak Palembangen_US
dc.Identifier.NIM03511032


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record