Show simple item record

dc.contributor.advisordr. H. P. Lutfi Ghazali, M.Kes
dc.contributor.authorMartaningrum, Tiefha Farrah / 07711081
dc.date.accessioned2020-09-28T03:29:25Z
dc.date.available2020-09-28T03:29:25Z
dc.date.issued2011-01-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/24217
dc.description.abstractPneumonia termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang banyak menyerang balita. Seperlima kematian anak di seluruh dunia terjadi akibat pneumonia yang sebagian besar terjadi di Afrika dan Asia Tenggara. Angka kematian balita akibat pneumonia Indonesia sekitar 5 per 1000 balita per tahun. Di kabupaten Cilacap insidensi pneumonia balita sebanyak 1.386 kasus. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien kasus pneumonia pada balita di UPT Puskesmas II Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Tahun 2009. Metode. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien balita yang didiagnosis pneumonia di UPT Puskesmas II Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah selama tahun 2009.. Besar sampel yang digunakan disesuaikan dengan jumlah data rekam medis yang tersedia dalam rentang waktu selama Tahun 2009. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan penyajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diagram. Hasil. 1) Status gizi balita yang menderita pneumonia terbanyak adalah gizi baik sebanyak 37 balita (67,27%), 2) Status imunisasi balita mayoritas lengkap yaitu sebanyak 32 balita (58,18%), 3) Mayoritas status suplemen vitamin A balita lengkap yaitu sebanyak 44 balita (80%), 4) Balita yang tidak mendapat ASI eksklusif lebih banyak daripada yang mendapat ASI eksklusif yaitu 29 balita (52,73%), 5) Persentase terbesar ditemukan bayi dengan berat badan lahir 2500 gram atau lebih (normal) sebanyak 52 balita (94,55%), 6) Kejadian ISPA/pneumonia berulang ditemukan pada pasien sebanyak 44 balita (80%), 7) Sebagian besar tingkat pendidikan ibu adalah rendah/dasar yaitu sebanyak 38 orang (69,09%), 8) status ekonomi orang tua mayoritas pendapatannya < Rp 730.000,- yaitu sebanyak 30 orang (54,55%), 9) Mayoritas keluarga pasien tidak memakai obat nyamuk bakar sebanyak 29 keluarga (52,73%), 10) Mayoritas keluarga pasien tidak memakai kayu bakar untuk memasak terdapat pada 45 pasien (81,82%), 10) Adanya anggota keluarga pasien yang merokok dalam satu rumah terdapat pada sebagian besar balita yaitu 40 balita (72,73%). Kesimpulan. Status gizi terbanyak adalah gizi baik. Status imunisasi sebagian besar lengkap. Status suplementasi vitamin A mayoritas lengkap. Status ASI eksklusif ditemukan mayoritas tidak mendapat ASI eksklusif. Berat badan lahir balita paling banyak normal. Kejadian ISPA/pneumonia berulang terdapat pada mayoritas pasien. Tingkat pendidikan ibu pasien balita sebagian besar rendah/dasar. Status ekonomi keluarga mayoritas pendapatan dibawah UMP/UMR Kabupaten Cilacap tahun 2009. Pemakaian obat nyamuk bakar sedikit ditemukan pada keluarga pasien. Pemakaian kayu bakar tidak ditemukan sebagai bahan bakar pada sebagian besar pasien. Keberadaan anggota keluarga yang merokok terdapat pada sebagian besar pasien.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectprofilen_US
dc.subjectpneumoniaen_US
dc.titleProfil Pneumonia Pada Balita di UPT Puskesmas II Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Tahun 2009en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record