| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menguji unsur-unsur kecurangan dalam teori fraud
pentagon dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Fraud pentagon
diproksikan dengan sebelas variable yang terdiri dari tiga elemen pressure
(financial target, financial stability, external pressure), tiga variable dari elemen
opportunity (effective monitoring, nature of industry, quality of external audit), satu
variable dari elemen rasionalization (Change in Auditor), satu variable dari elemen
competence (change in director), dan tiga variable dari arrogance (frequent number
of CEO’s picture, political connection, dan dualism position) yang dihipotesiskan
mempengaruhi potensi kecurangan pada laporan keuangan. Penelitian ini
menggunakan Manajemen laba untuk menentukan financial statement fraud.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling,
dengan kriteria sampel merupakan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018. Berdasarkan kriteria tersebut,
diperoleh sampel sebanyak 17 perusahaan konstruksi bangunan dan real estate
selama tiga tahun periode laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan
metode kuantitatif, Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda
dan uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial
stability, external pressure, effective monitoring, nature of industry, change in
auditor, dan political connection berpengaruh positif signifikan terhadap potensi
kecurangan pada laporan keuangan. Sedangkan financial target, quality of external
audit, change in director, frequent number of CEO picture,dan dualism position
tidak berpengaruh terhadap potensi kecurangan pada laporan keuangan.
Kata Kunci: Fraud pentagon, target keuangan, stabilitas keuangan, tekanan
eksternal, pengaruh sifat industri, pengawasan efektif, kualitas auditor eksternal,
pergantian auditor, pergantian direksi, jumlah foto CEO yang terpampang,
manajemen laba, kecurangan laporan keuangan | en_US |
