Show simple item record

dc.contributor.authorSetyaningrum, Noviyanti/07711064
dc.date.accessioned2020-09-14T02:32:39Z
dc.date.available2020-09-14T02:32:39Z
dc.date.issued2011-04-05
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/23942
dc.description.abstractVirus Dengue merupakan infeksi yang endemis di negara tropis dan sub-tropis seperti Indonesia. Derajat penyakit dengue dapat berupa demam yang tidak spesifik sampai Dengue Shock Syndrome (DSS). Diagnosis dini DSS dapat membuat dampak yang sangat penting bagi peningkatan kesehatan masyarakat, terutama di negaranegara endemis. Metode : Penelitian ini menggunakan studi cross sectional. Subyek penelitian ini adalah kasus Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) tanpa syok dan DSS yang terdiagnosis menurut kriteria WHO (ICDX A91.X, R57.8) dan dirawat di bangsal anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul Hospital periode Januari 2009 sampai Desember 2010. Gejala klinis dan laboratorium diambil dari data rekam medis pasien. Hubungan gejala klinis dan laboratorium pada saat pasien masuk rumah sakit dianalisis secara bivariat dan multivariat untuk mencari faktor prediktor terjadinya DSS pada pasien DHF anak. Hasil : Selama periode penelitian didapatkan 64 kasus DHF tanpa syok dan 64 kasus DSS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari analisis bivariat didapatkan hasil yaitu nyeri perut, RL (+), petekiae, hematuria, haemoglobin > 15 g/dL, angka lekosit ≤ 4.000 sel/mmk, angka trombosit ≤ 50.000 sel/mmk, and peningkatan nilai hematokit ≥ 20% berhubungan dengan terjadinya DSS pada pasien DHF anak. Hasil analisis multivariate diperoleh data bahwa haemoglobin > 15 g/dL (RR 0,37; IK 95% 0,17-181; p=0,000), mual/muntah (RR 2,01; IK 95% 1,36-2,98; p=0,000), nyeri perut (RR 1,34; IK 95% 0,93-1,92; p=0,0002), and petekiae (RR 1,71; IK 95% 1,24-2,35; p=0,006) merupakan faktor prediktor teradinya syok pada pasien DHF anak. viii Simpulan : Haemoglobin > 15 g/dL, mual/muntah, nyeri perut, and petekiae merupakan factor predictor terjadinya syok pada pasien DHF anak. Meskipun angka lekosit ≤ 4.000 sell/mmk bukan merupakan faktor prediktor terjadinya syok namun memiliki nilai rasio prevalensi/ risk ratio (RR) yang cukup tinggi yaitu 1,76 CI 95% 1,20-2,58 yang harus dimonitor lebih hati-hati.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectfaktor prediktor syok.en_US
dc.subjecthasil temuan laboratoriumen_US
dc.subjecttanda dan gejala klinisen_US
dc.subjectangka lekositen_US
dc.subjectDengue Shock Syndromeen_US
dc.subjectDengue Haemorrhagic Feveren_US
dc.titleGejala Klinis & Laboratoris Sebagai Prediktor Terjadinya Syok Pada Infeksi Dengue Anak di RSUD Panembahan Senopati Bantulen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record