Perancangan Fasilitas Wisata Lingkungan dan Budaya di Kampung Wisata Kedung Semurup Yogyakarta Dengan Penerapan Arsitektur Ekologis
Abstract
Dari 214 kampung wisata hanya 72 diantaranya yang dapat dikatakan berhasil
menjadi kampung wisata. Kegagalan kampung wisata disebabkan oleh daya tarik wisata
yang belum didukung fasilitas penunjang. Kampung Kedung Semurup memiliki berbagai
macam kegiatan seni budaya dan kegiatan alam yang dilakukan warganya. Belum adanya
wadah bagi warga beraktivitas mendorong penulis untuk merancang eco-cultural center
yang mana dapat mewadahi segala kegiatan seni budaya dan kegiatan alam warga
Kampung Kedung Semurup. Sehingga dengan adanya eco-cultural center ini diharapkan
dapat sebagai sarana pengembangan lokalitas dari potensi yang dimiliki dan dijadikan
sebagai daya tarik wisatawan berkunjung ke kampung ini. Di samping itu pada tahun 2016,
Sungai Denggung mengalami pencemaran akibat sampah rumah tangga yang mengganggu
kualitas dan kondisi sungai. Sehingga mengakibatkan tidak terlihat adanya aktivitas di
tepian sungai. Maka dari itu dalam perancangan ini memanfaatkan potensi Sungai
Denggung dalam perancangan tapak sekaligus sebagai kegiatan utama pada eco-cultural
center.
Pendekatan arsitektur ekologis merupakan metode pendekatan yang diterapkan
dalam perancangan eco-cultural center guna menciptakan bangunan dan lingkungan tapak
yang sehat dan selaras demi menjaga keletarian alam dan menjaga makhluk hidup yang
ada. Dimana memanfaatkan potensi Sungai Denggung ke dalam perancangan tapak guna
menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di sungai. Sehingga akan menghidupkan
aktivitas di Sungai Denggung dan tepiannya. Tidak hanya itu, penerapan arsitektur ekologis
yang difokuskan yaitu menciptakan kawasan yang hijau, merespon terhadap iklim,
menghemat penggunaan energi, dan menggunakan material lokal yang ramah lingkungan.
Dalam menguji desain pada aspek tata lansekap, pencahayaan, penghawaan, dan
penggunaan material lokal ekologis menggunakan perhitungan persentase yang mana harus
memenuhi standar yang berlaku. Sedangkan dalam menguji desain pada aspek pergerakan
matahari menggunakan software sketchup untuk mengetahui sudut jatuh bayangan
bangunan pada bulan kritis. Pada aspek pergerakan angin uji desain menggunakan
software Autodesk Flow Design untuk mengetahui titik mana sajakah masih memiliki
kecepatan angin yang tinggi.
Collections
- Architecture [3658]