Show simple item record

dc.contributor.advisorDyah Hendrawati
dc.contributor.authorM. Wirawan Habibie, 15512142
dc.date.accessioned2020-09-11T08:52:44Z
dc.date.available2020-09-11T08:52:44Z
dc.date.issued2020-07-24
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23913
dc.description.abstractMasjid Taqwa di Kenyayan, Bakauheni, Lampung Selatan menjadi relatif sepi dan jumlah jamaahnya berkurang setelah adanya ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Masjid tersebut selama ini belum menjadi fasilitas interaksi sosial bagi masyarakat. Redesain Masjid Taqwa Kenyayan dengan pendekatan Third Place diharapkan mampu meningkatkan kemakmuran masjid, sekaligus meningkatkan nilainya dengan menjadi fasilitas interaksi sosial bagi masyarakat. Berdasarkan data dan kajian, persoalan dalam perancangan ini adalah; 1) Bagaimana merancang Masjid Taqwa dengan dua kelompok tipologi suasana ruang: spiritual space, & interactional space yang terhubung, namun karakter masing- masing tetap terjaga?, 2) Bagaimana merancang Masjid Taqwa memiliki tampilan casual dengan material, finishing, dan furnitur sesuai fleksibilitas ruang bersosial, namun tetap dapat merepresentasikan nilai/simbol keislaman?, dan 3) Bagaimana merancang Masjid Taqwa dengan fungsi tempat ibadah yang memiliki fungsi tambahan pendukung yang efektif dan variatif namun dengan luas site yang terbatas? Setelah dilakukan analisis, eksplorasi perancangan dan uji desain, dihasilkan rancangan Masjid Taqwa Kenyayan yang memiliki serambi sebagai zona transisi antara ruang interaksi sosial outdoor dengan ruang utama ibadah yang harus bersuasana kontempelatif. Ruang interaksi sosial outdoor disajikan dalam beberapa bentuk; selasar memanjang dengan naungan pergola, upper terrace, playground, mini foodcourt, kolam air, dan tangga lebar pada bagian front plaza yang dapat digunakan sebagai tempat duduk-duduk selain fungsi utamanya sebagai akses ke basement. Kompromi antara tampilan casual dan islami diwujudkan dalam bentukbentuk geometri persegi panjang (rectangle) yang asimetris, membentuk void-void pada selubung serambi yang membuat suasana terbuka, dan dipadukan dengan beberapa aksen simbol keislaman berupa kaligrafi (/bulan sabit pada revisi). Image bangunan sebagai masjid juga diaplikasikan dalam bentuk minaret. Pemanfaatan cahaya matahari dan pencahayaan pada ruang indoor dilakukan dengan tube light dan skylight untuk menunjang suasana kontempelatif dan monumental. Void menerus pada tengah ruang ibadah juga membentuk proporsi skala yang membuat manusia merasa kecil sehingga lebih khusyu’ (kontempelatif) saat beribadah. Beberapa fungsi tambahan diletakkan bergabung dengan ruang ibadah dengan menggunakan partisi movable sehingga menjadikan ruang ibadah fleksibel untuk diperluas saat dibutuhkan kapasitas yang lebih banyak (extendable).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMasjiden_US
dc.subjectThird placeen_US
dc.subjectInteraksi Sosialen_US
dc.titleRedesain Masjid Taqwa di Kenyayan, Bakauheni, Lampung Selatan dengan Pendekatan Third Placeen_US
dc.Identifier.NIM15512142


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record