Pengaruh Konfigurasi dan Posisi Breis Eksentrik terhadap Perilaku Bangunan Struktur Baja Akibat Gaya Gempa
Abstract
Faktor geografis Indonesia yang rawan terhadap gempa mendorong adanya kebutuhan inovasi bangunan tahan gempa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerugian yang terdampak akibat gempa tersebut. Salah satu inovasi teknologi yang ada adalah breis eksentrik. Breis eksentrik dianggap sebagai gabungan dari rangka pemikul momen dan breis konsentrik. Breis eksentrik sendiri memiliki beberapa konfigurasi dan dapat ditempatkan diberbagai lokasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan konfigurasi dan posisi dari breis eksentrik agar dapat mengambil konfigurasi dan penempatan yang baik dalam perencanaan kelak. Konfigurasi tersebut adalah Split-K dan D-shape yang ditelakkan pada posisi luar. Setelah mendapatkan konfigurasi yang optimal kemudian dilakukan perbandingan posisi breis. Posisi breis yang akan dibandingkan adalah luar dan dalam dengan konfigurasi yang didapatkan dari analisis sebelumnya. Parameter yang dibandingkan adalah kapasitas rangka, perioda natural, eksentrisitas, kekakuan, massa, displacement, simpangan dan efek P-Delta. Bangunan yang akan digunakan sebagai model adalah bangunan non-eksisting dengan jumlah lantai 10 dengan jarak antar lantai 4 m dan jarak antar kolom 6 m. Lokasi perencanaan adalah Yogyakarta.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa konfigurasi Split-K dan posisi luar sebagai konfigurasi yang paling terbaik. Konfigrasi Split-K unggul pada beberapa perilaku bangunan, yaitu perioda, kekakuan, eksentrisitas dan displacement. Posisi breis yang paling efektif adalah posisi luar. Posisi luar unggul pada perilaku perioda, eksentiritas, displacement, simpangan dan kapasitas bangunan. Ketidakberaturan torsi juga terjadi di bangunan dengan breis di posisi dalam.
Collections
- Civil Engineering [4205]