ANALISIS PENGARUH PENCAMPURAN SERBUK GYPSUM DAN SERBUK ARANG PADA TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP NILAI PENGEMBANGAN (SWELLING)
Date
2005Author
Lilik Sigit Budiyanto, 96310161
Eddy Syahputra, 96310301
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagian wilayah di Indonesia terdiri dari tanah lempung dengan
pengembangan (swelling) cukup tinggi atau memiliki plastisitas yang besar. Sifat
tanah lempung inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada
konstruksi di atasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai
pengembangan yang terjadi setelah tanah lempung tersebut dicampur bahan tambah
serbuk gipsum dan serbuk arang berdasarkan uji CBR dan uji konsolidasi.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pengujian sifat-sifat
fisik tanah dan batas-batas konsistensi dari tanah asli serta pengujian proktor
standar untuk mencari kadar air optimum tanah. Pada tahap kedua untuk mengukur
nilai swelling dilakukan pengujian CBR dan konsolidasi dengan menambah tanah
asli dengan serbuk gipsum dan serbuk arang dengan variasi campuran 2 %, 3 %,
4 %. Pengujian dilakukan di Laboratoriw i Mekanika Tanah Universitas Islam
Indonesia.
Dari pengujian didapatkan kadar air rata-ratanya 50,92 % berat volume
rerata adalah 1,726 gr/cm³ sama dengan 17,26 kN/m³, berat jenis rata-rata tanah
adalah 2,65 dan termasuk dalam jenis tanah lanau berlempung dengan
kompresibilitas (plastisitas) tinggi. Dari pengujian Triaksial Tipe UU diperoleh hasil
nilai kohesi (c) 0,34 kg/cm²; sudut geser dalam (φ) 7,25°. Dan pengujian Proktor
Standar diperoleh hasil nilai MDD 1,274 gr/cm³ dan OMC 38,61 %. Untuk harga
indeks kompresi rata-rata adalah 0,297. Nilai CBR rata-rata yang dipakai adalah
Penetrasi 0.1" = 0,84%.
Dari hasil pengujian konsolidasi dengan penambahan serbuk gipsum nilai
pengembangan terkecil didapat variasi campuran 2 % yaitu sebesar 2, 08 %. Yang
berarti dapat mengurangi pengembangan sebesar 52 % dari pengembangan tanah
asli. Untuk variasi campuran serbuk arang nilai pengembangan terkecil didapat
variasi campuran 4 % dengan nilai pengembangan 2,49 % sehithiga dapat
mengurangi pengembangan sebesar 43% dari pengembangan tanah asli.
Pada pengujian CBR lama perendaman 4 hari dengan penambahan serbuk
gipsum nilai pengembangan terkecil didapat variasi campuran 2 % yaitu sebesar
1,67 % sehingga dapat mengurangi pengembangan sebesar 42 % dari
pengembangan tanah asli. Untuk variasi campuran serbuk arang nilai
pengembangan terkecil didapat variasi campuran 4 % dengan nilai pengembangan
1,455 % sehingga dapat mengurangi pengembangan sebesar 49 % dari
pengembangan tanah asli.
Collections
- Civil Engineering [4192]