Show simple item record

dc.contributor.advisorHarsoyo
dc.contributor.advisorA. Kadir Aboe
dc.contributor.authorTisara Sita, 03511004
dc.date.accessioned2020-08-24T02:05:31Z
dc.date.available2020-08-24T02:05:31Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23400
dc.description.abstractGuncangan gempa 27 Mei 2006, mengakibatkan bangunan di kota Yogyakarta dan sekitarnya yang mengalami kerusakan, bahkan kehancuran total. Limbah sisa bangunan akibat gempa merupakan salah satu dari sekian permasalahan yang memerlukan penyelesaian yang tepat. Salah satu alternatif pemanfaatan limbah sisa bangunan akibat gempa adalah sebagai subtitusi (pengganti) pasir pada bahan perekat pasangan/spesi. Pemakaian sisa reruntuhan spesi, plesteran, dan bata apabila dicampur dengan semen baru (OPC/PC/PPC), yaitu semen yang memiliki sisa kapur padam, maka semen tersebut dapat bereaksi dengan silika yang terkandung di dalam bahan Pozzoland, seperti di dalam bata yang dihaluskan. Sisa pasir dan kapur dari sisa spesi (mortar) atau plesteran dimanfaatkan sebagai bahan isian (filler). Tugas Akhir ini merupakan studi eksperimen mengenai mortar dengan agregat halus berupa limbah gempa yaitu bata dan mortarnya yang telah dihaluskan, khusus tentang kuat tekan dan kuat lekatan mortar dengan rasio semen : agregat halus yaitu 1:3, 1:4, 1:5, 1:6, dan 1:7. Selanjutnya dibandingkan dengan kuat tekan dan kuat lekatan mortar normal, yaitu mortar dengan agregat halus berupa pasir, serta dibandingkan terhadap syarat standar kekuatan mortar. Berdasarkan hasil penelitian, kuat tekan mortar dengan variasi campuran agregat halus berupa limbah gempa menunjukkan kuat tekan yang lebih tinggi daripada mortar dengan agregat halus berupapasir. Variasi yang menghasilkan peningkatan kuat desak mortar limbah terhadap mortar normal yang paling tinggi adalah variasi 3, yaitu campuran 1 : 5. Kerusakan yang terjadi pada uji kuat lekatan sebagian besar berupa rusaknya batu bata merah. Hal ini menunjukkan lekatan yang cukup kuat pada masing-masing variasi, baik pada mortar dengan agregat halus berupa pasir maupun limbah. Mortar limbah memenuhi syarat kuat lekatan hingga rasio semen : agregat halus yaitu 1 : 6. Untuk memperoleh berat volume yang relatif lebih kecil, namun dengan kekuatan yang lebih baik, maka disarankan penggunaan mortar dengan agregat halus berupa limbah gempa sebagai bahan perekat utama pasangan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh subtitusi pasir dengan limbah sisa bangunan akibat gempa cukup berarti terhadap kenaikan kualitas mortar. Hal ini berarti limbah sisa bangunan akibat gempa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pasir pada bahan perekat pasangan/spesi. Kata kunci: mortar, limbah gempa, kuat desak, kuat lekatan, semen (pc)en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPemanfaatan Limbahen_US
dc.subjectSisa Bangunanen_US
dc.subjectAkibat Gempaen_US
dc.subjectPengganti Pasiren_US
dc.subjectBahan Perekat Pasanganen_US
dc.titlePemanfaatan Limbah Sisa Bangunan Akibat Gempa sebagai Pengganti Pasir pada Bahan Perekat Pasanganen_US
dc.Identifier.NIM03511004


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record