Pemanfaatan Limbah Sisa Bangunan Akibat Gempa sebagai Pengganti Pasir pada Bahan Perekat Pasangan
Abstract
Guncangan gempa 27 Mei 2006, mengakibatkan bangunan di kota
Yogyakarta dan sekitarnya yang mengalami kerusakan, bahkan kehancuran total.
Limbah sisa bangunan akibat gempa merupakan salah satu dari sekian
permasalahan yang memerlukan penyelesaian yang tepat. Salah satu alternatif
pemanfaatan limbah sisa bangunan akibat gempa adalah sebagai subtitusi
(pengganti) pasir pada bahan perekat pasangan/spesi.
Pemakaian sisa reruntuhan spesi, plesteran, dan bata apabila dicampur
dengan semen baru (OPC/PC/PPC), yaitu semen yang memiliki sisa kapur
padam, maka semen tersebut dapat bereaksi dengan silika yang terkandung di
dalam bahan Pozzoland, seperti di dalam bata yang dihaluskan. Sisa pasir dan
kapur dari sisa spesi (mortar) atau plesteran dimanfaatkan sebagai bahan isian
(filler).
Tugas Akhir ini merupakan studi eksperimen mengenai mortar dengan
agregat halus berupa limbah gempa yaitu bata dan mortarnya yang telah
dihaluskan, khusus tentang kuat tekan dan kuat lekatan mortar dengan rasio
semen : agregat halus yaitu 1:3, 1:4, 1:5, 1:6, dan 1:7. Selanjutnya dibandingkan
dengan kuat tekan dan kuat lekatan mortar normal, yaitu mortar dengan agregat
halus berupa pasir, serta dibandingkan terhadap syarat standar kekuatan mortar.
Berdasarkan hasil penelitian, kuat tekan mortar dengan variasi campuran
agregat halus berupa limbah gempa menunjukkan kuat tekan yang lebih tinggi
daripada mortar dengan agregat halus berupapasir. Variasi yang menghasilkan
peningkatan kuat desak mortar limbah terhadap mortar normal yang paling
tinggi adalah variasi 3, yaitu campuran 1 : 5. Kerusakan yang terjadi pada uji
kuat lekatan sebagian besar berupa rusaknya batu bata merah. Hal ini
menunjukkan lekatan yang cukup kuat pada masing-masing variasi, baik pada
mortar dengan agregat halus berupa pasir maupun limbah. Mortar limbah
memenuhi syarat kuat lekatan hingga rasio semen : agregat halus yaitu 1 : 6.
Untuk memperoleh berat volume yang relatif lebih kecil, namun dengan kekuatan
yang lebih baik, maka disarankan penggunaan mortar dengan agregat halus
berupa limbah gempa sebagai bahan perekat utama pasangan bangunan. Hasil
penelitian menunjukkan pengaruh subtitusi pasir dengan limbah sisa bangunan
akibat gempa cukup berarti terhadap kenaikan kualitas mortar. Hal ini berarti
limbah sisa bangunan akibat gempa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pasir
pada bahan perekat pasangan/spesi.
Kata kunci: mortar, limbah gempa, kuat desak, kuat lekatan, semen (pc)
Collections
- Civil Engineering [4192]