Show simple item record

dc.contributor.advisorRini Darmawati
dc.contributor.authorFebriyan Azhar, 93340056
dc.date.accessioned2020-08-11T04:29:25Z
dc.date.available2020-08-11T04:29:25Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23248
dc.description.abstractKebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari kegiatan dalam suatu tempat dan waktu, yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan jiwa manusia dalam intensitas dan frekwensi tertentu. Kebisingan dibagi menjadi dua yaitu bising interior dan bising eksterior. Bising interior berasal dari bunyi yang dihasilkan oleh kegiatan di dalam ruang sedangkan bising eksterior berasal dari bunyi yang dihasilkan oleh kegiatan di luar ruang. Studio musik terpadu dengan beberapa macam kegiatannya berpotensi menghasilkan bunyi dengan intensitas tinggi yang dilakukan dalam satu bangunan dan dalam kurun waktu yang bersamaan sebagai tempat memproduksi karya musik harus dapat memberikan kenyamanan pendengaran pada penggunanya, yang akan mendukung proses kreatif bagi efisiensi dan efektifitas produksi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi perancangan studio musik terpadu Alamanda Musicorner agar dapat memberikan kenyamanan pendengaran bagi pengguna yang relatif untuk tiap-tiap kegiatan yang dilakukan dengan karakter yang berbeda-beda dengan memberikan altematif penyelesaian berdasarkan hasil penelitian terhadap tanggapan pengguna dan faktor pengendali kebisingan pada ruang Penelitian dilakukan dengan mengambil 50 % responden dan pengguna dan observasi berdasarkan teori yang berkaitan dengan faktor pengendali bising pada ruang-ruang kegiatan sebagai sumber bising. Batasan penelitian pada faktor pengendali kebisingan pada elemen-elemen ruang seperti dinding, lantai, langit-langit dan bukaannya (pintu dan jendela). Dan faktor pengedali lain seperti vegetasi barrier untuk pengendalian kebisingan pada ruang terbuka. Dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa ruang-ruang yang bermasalah berdasarkan tanggapan pengguna menurut tingkat intensitas dan gangguan bunyinya adalah Ruang kursus drum, studio latihan, ruang kursus gitar dan bas, ruang tunggu dan pengelola, kafetaria. Adanya gangguan bunyi dari kegiatan di dalam ruang terhadap ruang lain membutuhkan isolasi dan penyerapan bising sebagai usaha pengendalian kebisingan. Dari hasil analisa tiap ruang diperoleh elemen-elemen dan bahan-bahan pengendali bising ruang seperti dinding, langit-langit, lantai, pintu dan barrier diganti dengan bahan-bahan yang mempunyai nilai reduksi dan penyerapan sesuai dengan karakter dan kegiatan di dalam ruang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Kebisinganen_US
dc.subjectStudio Musik Terpaduen_US
dc.subjectKenyamanan Pendengaran Penggunaen_US
dc.subjectStudio Musik Alamanda Musicorneren_US
dc.titlePengaruh Kebisingan pada Studio Musik Terpadu terhadap Kenyamanan Pendengaran Pengguna Studi Kasus pada Studio Musik Alamanda Musicorneren_US
dc.Identifier.NIM93340056


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record