Show simple item record

dc.contributor.advisorRevianto Budi Santosa
dc.contributor.authorEka Biankartika Putra, 96340123
dc.date.accessioned2020-08-06T08:49:06Z
dc.date.available2020-08-06T08:49:06Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23201
dc.description.abstractYogyakarta sebagai kota dengan penduduk yang cukup majemuk dan sebuah kota yang sedang berkembang, memiliki banyak sudut yang berpotensi image tinggi. Masyarakat Yogya sering memanfaatkannya sebagai arena berkumpul, nongkrong, momong anak maupun bersantai. Di sisi lain pada beberapa sudut kota nampak perkembangan olah raga permainan skateboard yang belakangan ini pamornya mulai naik di kalangan anak muda Yogya. Para skater muda yogya memiliki kecenderungan senang dilihat orang dimana dengan demikian mereka dapat menaikkan ‘self esteem' mereka. Hubungan dan kebutuhan akan sebuah tontonan dan kebutuhan untuk ditonton nampak dari kedua pelakuk aktivitas tersebut. Masyarakat Yogyakarta mencari altenatif tempat untuk bersantai namun tetap mempunyai dimensi estetis sedangkan skaternya butuh tempat dan fasilita yang mendukung sekaligus mereka dapat dilihat orang dengan mudah. Maka dari itu tempat yang terbentuk akan menjadi gabungan dari skatepark dan taman rekreasi. Namun ada beberapa permasalahan dalam menciptakan skatepark di Yogyakarta sebagai sarana pengembangan bakat dan alternatit tempat rekreasi, yaitu bagaimana komposisi alat dengan dimensi standar internasional di dalam arena indoor sehingga tercipta skatepark yang selalu baru dan skater tidak mengalami kebosanan. Maka dilakukan pendekatan melalui beberapa alternatif komposisi baik dari sisi alat dan pembagian arena menjadi beberapa tingkatan. Juga bagaimana landscape ruang luar yang dapat mendukung hubungan dari elemen yang di tonton dengan yang menonton. Penyelesaian permasalahan ini dilakukan dengan menanggapi kondisi yang ada dengan apa adanya. Kondisi sirkulasi, aktivitas sekitar dan kecenderungan-kecenderungan vista yang akan didapatkan oleh pengguna jalan menjadi dasar dalam pertimbangan perletakan massa bangunan dan taman rekreasi. Dengan harapan bangunan utama skatepark (indoor arena) dan ruang luar (taman rekreasi dan outdoor skatepark) dapat dengan mudah terlihat oleh pengguna jalan, sehingga mereka tertarik untuk melihat lebih dekat dan berinteraksi untuk kemudian memanfaatkan taman sebagai alternatif ruang terbuaka dimana mereka dapat melihat para skaternya berlatih dan menikmati vista dan situasi stasiun kereta Lempuyangan. Dengan demikian taman akan dimanfaatkan secara pasif maupun aktif.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSkatepark di Yogyakartaen_US
dc.subjectSarana Pengembangan Bakaten_US
dc.subjectSkater Mudaen_US
dc.subjectAlternatif Tempat Rekreasien_US
dc.titleSkatepark di Yogyakarta Sebagai Sarana Pengembangan Bakat Skater Muda dan Alternatif Tempat Rekreasien_US
dc.Identifier.NIM96340123


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record