Penataan Kembali Rute Bus Kota di Kotamadia Yogyakarta Sehubungan Dengan Perpindahan Terminal Umbulharjo ke Terminal Giwangan
View/ Open
Date
2000Author
Muhammad Farid Wajdi, 91310153
Agung Rachmadi, 91310191
Metadata
Show full item recordAbstract
Angkutan umum bus kota sebagai salah satu moda transportasi di Yogyakarta
mengalami perkembangan dari tahun ke tahun seiring dengan laju perkembangan
kota Yogyakarta. Terminal sebagai titik awal dan akhir dari pergerakan angkutan
umum harus mampu menampung perkembangan angkutan umum. Terminal
Umbulharjo sebagai terminal utama di Yogyakarta dewasa ini dirasakan sudah
tidak mampu menampung perkembangan sarana angkutan umum, untuk itu
pembangunan Terminal Giwangan diharapkan mampu mengatasi masalah
tersebut.
Bus kota sebagai sarana angkutan umum yang sangat diperlukan oleh
masyarakat seiring dengan perkembangan kota Yogyakarta diharapkan mampu
menyediakan fasilitas angkutan umum yang dapat menjangkau ke seluruh wilayah
kota.
Metode penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data, baik data primer
maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari survei di atas bus kota ( on
bus survey ) yang dilakukan dua kali seminggu yaitu pada hah Minggu dan
Selasa serta survei yang dilakukan pada daerah-daerah tertentu yang
diperkirakan akan dilewati oleh jalur bus kota (OD survey). On bus survey
dilakukan untuk mendapatkan data waktu tempuh dan jumlah penumpang yang
naik/turun. Sedangkan OD survey dilakukan untuk mengetahui jumlah permintaan
akan angkutan bus kota pada suatu lokasi atau suatu daerah. Untuk data
sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti DLLAJR, Biro Statistik
dan Dinas Bina Marga.
Penumpang angkutan bus kota tertinggi adalah pada jalur 10 sebesar 137
penumpang dan terendah pada jalur 16 sebesar 38 penumpang. Waktu perjalanan
terlama yaitu pada jalur 10 (2.44 jam) dan yang tersingkat pada jalur 3 dan 6
(1.26 jam). Load Faktor tertinggi pada jalur 7 sebesar 59,11 % dan terendah
pada jalur 9 sebesar 38,83 %. Frekuensi tertnggi terjadi pada jalur 15 yaitu rata-rata
sebanyak 5 bis tiap satu jam dan yang terendah pada jalur 9 rata-rata 1 bis
tiap satu jam.
Pelayanan angkutan umum di Yogyakarta diperlukan pembenahan agar dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik. Pemberdayaan
terminal Condong Catur, Terminal Giwangan, Terminal Jombor dan
pengurangan overlaping di kawasan UGM diharapkan mampu meningkatkan
pelayanan angkutan umum. Penataan kembali trayek angkutan umum tidak
merubah secara keseluruhan trayek yang telah ada untuk mengurangi dampak
sosial yang akan terjadi
Collections
- Civil Engineering [4229]