Pusat Rehabilitasi Trauma untuk Anak (Trauma Center) di Nanggro Aceh Darussalam
Abstract
Bencana Tsunami dan Gempa Bumi di Nanggro Aceh Darussalam dengan skala 9.4 SR pada
tanggal 26 Desember 2004 mengakibatkan kerusakan fisik dan korban jiwa yang tidak sedikit
jumlahnya.
Komisi Nasional Perlindungan Anak menemukan fakta bahwa anak - anak merupakan
kelompok yang paling menderita dan rawan berbagai masalah. Selain kehilangan orang tua /
keluarga, saudara, teman, tempat bermain, rumah, mengalami sakit, hidup terbatas di
pengungsian, anak-anak juga menderita trauma psikis yang hebat. Sehingga mereka
mengalami stress pasca trauma bencana (Post Traumatic Stress Disorder). Stress tersebut
bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman pada anak - anak dan menimbulkan perasaan
cemas. Hal ini tentu akan menyebabkan terhambatnya perkembangan pada anak dan
dikhawatirkan hilangnya satu generasi ( Lost Generation ) yang berkualitas
di Aceh.
Untuk itu dibutuhkan satu wadah untuk menangani anak-anak trauma di Aceh, Pusat
Rehabilitasi Trauma Anak ( Trauma Center) di Nanggro Aceh Darussalam.
Pusat Rehabilitasi Trauma Untuk Anak ini dirancang dengan penekanan pada ruang dalam dan
ruang luar (Landscape) sebagai sarana psikoterapi dan tempat tinggal (asrama) bagi anak-anak
korban tsunami dan gempa bumi di Aceh. Untuk ruang dalam dengan penggunaan
elemen dan desain yang dapat membantu anak dalam proses penyembuhan trauma dan
respek terhadap upaya penyelamatan diri pada saat terjadi gempa. Seperti penerapan terapi
warna pada ruangan, permainan pola lantai untuk mempermudah proses evakuasi, dan
penggunaan elemen bangunan yang dapat membantu proses aktualisasi diri pada anak.
Sedangkan untuk ruang luar dengan menghadirkan taman waspada bencana sekaligus sebagai
taman tempat bermain, belajar dan olah raga.
Collections
- Architecture [3658]