Pengaruh Penggunaan Trass Purworejo Sebagai Bahan Tambah terhadap Kuat Desak Beton dan Kuat Tarik Beton
Abstract
Beton (concrete) adalah salah satu bahan yang paling banyak
pemakaiannya di seluruh dunia selain baja dan kayu. Beton digunakan di hampir
semua tempat seperti di atas tanah (gedung dan jembatan), di bawah tanah
(pondasi, terowongan), di dasar laut (pipa minyak, anjungan lepas pantai), di atas
air (kapal-kapal ferosemen) dan bahkan saat ini sedang dikaji pembuatan beton di
bulan (lunar concrete). Bahan penyusun beton adalah air, semen portland, dan
agregat (terkadang ada bahan tambah, baik bahan kimia tambahan, serat, maupun
buangan kimia) pada perbandingan tertentu (Tjokrodimuljo, 1996). Beberapa
bahan lain yang biasa ditambahkan antara lain Pozzolan, sejenis bahan yang
mengandung silica dan alumina yang memiliki sedikit sifat semen yang akan
bereaksi secara kimiawi dengan calsium hydroxide pada suhu ruang serta
membentuk senyawa-senyawa yang mempunyai sifat-sifat semen. Bahan yang
mengandung pozzolan adalah trass, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak
tanur tinggi. Semua bahan baik itu bahan alami ataupun buatan yang mengandung
silica atau alumina berpotensi sebagai pozzolan. Dalam penelitian ini, Trass
Purworejo digunakan sebagai bahan tambah dalam adukan beton sebagai pozzolan
yang akan mengikat calsium hidrokside hasil hidrasi semen yang akan
meningkatkan kuat desak beton dan kuat tarik beton.
Tujuan penelitian penggunaan Trass Purworejo dalam campuran beton ini
adalah untuk mengetahui peningkatan kuat desak beton dan kuat tarik beton
dengan menggunakan bahan tambah Trass Purworejo dibandingkan dengan beton
normal, dan mengetahui prosentase bahan tambah Trass Purworejo pada
campuran beton yang menghasilkan kuat desak dan kuat tarik maksimum.
Perencanaan campuran (Mix design) bertujuan untuk mendapatkan komposisi
bahan pembentuk beton, semen, agregat halus, agregat kasar, dan air yang sesuai.
Perencanaan Mix design dalam penelitian ini menggunakan metode ACI
(American Concrete Institute).
Dari hasil pengujian laboratorium diperoleh data bahwa pada penambahan
Trass Purworejo sebesar 30% dari berat semen dapat menghasilkan kuat desak
beton yang maksimum yaitu 36,6984 MPa atau meningkat sebesar 22,6375%
dibandingkan beton normal. Sedangkan pada pengujian laboratorium untuk kuat
tarik beton diperoleh data bahwa penambahan trass Purworejo 20% meningkatkan
sebesar 0,231 MPa atau 6,97% dibandingkan beton normal, tetapi pada
penambahan lebih dari 20% kuat tarik betonnya menurun.
Collections
- Civil Engineering [4192]