Show simple item record

dc.contributor.authorAgung Wahyu Sadono, 99511152
dc.contributor.authorEdy Endro Purwono, 99511190
dc.date.accessioned2020-07-28T11:48:27Z
dc.date.available2020-07-28T11:48:27Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/23039
dc.description.abstractTerdapat dua jenis perancah yang sering digunakan pada pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia, yaitu perancah bambu dan scaffolding. Pada konstruksi bangunan gedung, terutama bangunan yang berskala besar seperti proyek pembangunan pasar Wonogiri, perancah bambu sudah ditinggalkan dan beralih ke scaffolding. Sehubungan dengan daerah Wonogiri yang kaya akan bambu dengan harga yang murah, maka timbul pemikiran untuk membandingkan biaya dan waktu pelaksanaan antara scaffolding dengan perancah bambu. Untuk membandingkan biaya dan waktu pelaksanaan antara kedua perancah tersebut, dilakukan studi pustaka dari berbagai buku referensi yang mendukung, pengumpulan data/dokumen dari proyek pembangunan Pasar Kota Wonogiri dan harga satuan bahan dan upah yang berlaku di Kabupaten Wonogiri, serta wawancara dengan para praktisi di lapangan. Dari data - data tersebut dilakukan analisis dengan menghitung harga satuan pekerjaan, baik upah maupun bahan, dan waktu pelaksanaan yang dibutuhkan baik pemasangan maupun pembongkaran perancah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan scaffolding pada proyek pembangunan pasar Wonogiri sebenamya telah tepat jika ditinjau dari segi biaya maupun waktu pelaksanaan. Dari segi waktu pelaksanaan, perancah scaffolding memerlukan waktu 165 hari, lebih cepat 48 hari dari perancah bambu. Dari segi biaya, perancah scaffolding membutuhkan biaya Rp 334.000.032,00, sedangkan perancah bambu membutuhkan biaya Rp 291.104.324,00. Meskipun perancah bambu lebih murah, namun dengan selisih waktu pelaksanaan yang cukup lama tersebut, tentu biaya proyek secara keseluruhan akan bertambah, sehingga biaya penggunaan perancah bambu dapat lebih mahal dari perancah scaffolding. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, ternyata penggunaan perancah scaffolding akan lebih murah dan cepat jika dilaksanakan dengan 8 tahap. Dengan 8 tahap, perancah scaffolding membutuhkan biaya Rp 278.100.032,00 dan waktu pengerjaan selama 144 hari, sedangkan perancah bambu membutuhkan biaya Rp 291.104.324,00 dan waktu pengerjaannya 211 hari.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Komparasi Biaya dan Waktuen_US
dc.subjectPelaksanaan Antara Perancah Bambu dan Scaffoldingen_US
dc.titleStudi Komparasi Biaya dan Waktu Pelaksanaan Antara Perancah Bambu dan Scaffoldingen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record