Show simple item record

dc.contributor.authorEka Reza Proferta, 98511325
dc.contributor.authorSugono, 99511105
dc.date.accessioned2020-07-27T08:46:03Z
dc.date.available2020-07-27T08:46:03Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/23005
dc.description.abstractLinear Scheduling Method adalah salah satu macam metode penjadwalan linear yang telah berkembang sejak awal tahun '50-an. Akan tetapi penggunaannya tidaklah sebanyak metode analisis jaringan kerja atau bagan balok. Linear Scheduling Method, sesuai dengan namanya , dikembangkan untuk diaplikasikan pada proyek yang bersifat linier. Proyek yang bersifat linier adalah proyek yang kegiatan atau pekerjaan dalam proyek tersebut dilakukan secara berurutan dari satu lokasi ke lokasi berikutnya. Proyek pembangunan lintasan kereta api adalah salah satu contoh proyek yang bersifat linier. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan Linear Scheduling Method pada proyek lintasan kereta api untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau kegiatan. Data penelitian diambil dari proyek pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Kroya - Jogjakarta Lintas Selatan Jawa, Tahap I (Jogjakarta - Kutoarjo), sepanjang 16 kilometer atau pada segmen I. Penelitian ini hanya meninjau pada aspek waktu, tanpa mininjau aspek biaya. Analisis dilakukan dengan membagi lokasi proyek sebanyak 16 dan 32 lokasi dengan interval masing-masing 1000 meter dan 500 meter, sesuai dengan tingkat ketelitian pengamatan yang diinginkan. Berbagai alternatif produktivitas sumber daya yang bervariasi akan menghasilkan durasi penyelesaian proyek yang berbeda pula. Waktu penyelesaian proyek tercepat di peroleh pada pembagian lokasi proyek menjadi 32 lokasi dengan penggunaan alternatif produktivitas ke-4, yaitu sebesar 432 hari. Pada penelitian ini dilakukan visualisasi kegiatan retaining wall, box dan jembatan. Untuk pekerjaanpekerjaan retaining wall, box, jembatan dan instalasi trackdalam menghitung durasi, sebelum di visualisasikan ke dalam Linear Scheduling Method, terlebih dahulu dihitung dengan metode lain missal bagan balok. Setelah durasi diketahui, kemudian diplotkan pada kegiatan yang telah dihitung penjadwalan waktunya dengan menggunakan metode linier. Akibat adanya visualisasi kegiatan retaining wall, box dan jembatan terjadi perubahan waktu penyelesaian proyek yang bergeser sebesar 183 hari, sehingga waktu total penyelesaian proyek menjadi 615 hari.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerencanaan Waktuen_US
dc.subjectLinear Scheduling Methoden_US
dc.subjectProyek Lintasan Kereta Apien_US
dc.subjectStudi Kasus : Proyek Pembangunanen_US
dc.subjectJalur Ganda Kereta Apien_US
dc.subjectAntara Kroya - Jogjakartaen_US
dc.subjectLintas Selatan Jawaen_US
dc.subjectTahap I (Jogjakarta-Kutoarjo)en_US
dc.titleAnalisis Perencanaan Waktu dengan Linear Scheduling Method pada Proyek Lintasan Kereta Api "Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Kroya - Jogjakarta Lintas Selatan Jawa ,Tahap I (Jogjakarta-Kutoarjo)"en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record