Analisis Perencanaan Waktu dengan Linear Scheduling Method pada Proyek Lintasan Kereta Api "Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Kroya - Jogjakarta Lintas Selatan Jawa ,Tahap I (Jogjakarta-Kutoarjo)"
Abstract
Linear Scheduling Method adalah salah satu macam metode penjadwalan
linear yang telah berkembang sejak awal tahun '50-an. Akan tetapi penggunaannya
tidaklah sebanyak metode analisis jaringan kerja atau bagan balok. Linear Scheduling
Method, sesuai dengan namanya , dikembangkan untuk diaplikasikan pada proyek
yang bersifat linier. Proyek yang bersifat linier adalah proyek yang kegiatan atau
pekerjaan dalam proyek tersebut dilakukan secara berurutan dari satu lokasi ke lokasi
berikutnya. Proyek pembangunan lintasan kereta api adalah salah satu contoh proyek
yang bersifat linier.
Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan Linear Scheduling Method
pada proyek lintasan kereta api untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan atau kegiatan. Data penelitian diambil dari proyek
pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Kroya - Jogjakarta Lintas Selatan
Jawa, Tahap I (Jogjakarta - Kutoarjo), sepanjang 16 kilometer atau pada segmen I.
Penelitian ini hanya meninjau pada aspek waktu, tanpa mininjau aspek biaya.
Analisis dilakukan dengan membagi lokasi proyek sebanyak 16 dan 32 lokasi
dengan interval masing-masing 1000 meter dan 500 meter, sesuai dengan tingkat
ketelitian pengamatan yang diinginkan.
Berbagai alternatif produktivitas sumber daya yang bervariasi akan
menghasilkan durasi penyelesaian proyek yang berbeda pula. Waktu penyelesaian
proyek tercepat di peroleh pada pembagian lokasi proyek menjadi 32 lokasi dengan
penggunaan alternatif produktivitas ke-4, yaitu sebesar 432 hari. Pada penelitian ini
dilakukan visualisasi kegiatan retaining wall, box dan jembatan. Untuk pekerjaanpekerjaan
retaining wall, box, jembatan dan instalasi trackdalam menghitung durasi,
sebelum di visualisasikan ke dalam Linear Scheduling Method, terlebih dahulu
dihitung dengan metode lain missal bagan balok. Setelah durasi diketahui, kemudian
diplotkan pada kegiatan yang telah dihitung penjadwalan waktunya dengan
menggunakan metode linier. Akibat adanya visualisasi kegiatan retaining wall, box
dan jembatan terjadi perubahan waktu penyelesaian proyek yang bergeser sebesar 183
hari, sehingga waktu total penyelesaian proyek menjadi 615 hari.
Collections
- Civil Engineering [4192]