Show simple item record

dc.contributor.authorEuis Rahayu Zakiah, 86310089
dc.contributor.authorSri Daryati, 86310077
dc.date.accessioned2020-07-27T08:44:50Z
dc.date.available2020-07-27T08:44:50Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/23002
dc.description.abstractPada dasarnya semua metoda perhitungan tebal lapis keras adalah sama, tetapi karena masing-masing metoda menggunakan parameter dan berasal dari negara yang berbeda maka hasil hitungan juga berbeda. Perbedaan parameter seperti: lalulintas, tanah dasar, kondisi lingkungan dan bahan perkerasan sebagai data analysis lebih lengkap pada metoda AASHTO 1986 daripada Road Note 29 dan 31. Karena pada metoda AASHTO 1986 banyak mengalami perkembangan, sehingga lebih teliti sedang Road- Note 29 dan 31 data yang dibutuhkan tidak selengkap pada dan bisa dioari dengan cara grafis. Jadi hasil hitungan dengan metoda Road Note relatif kurang teliti. Dari hasil hitungan ketiga metoda adalah metoda AASHTO 1986 dengan tebal lapis permukaan 85 mm, lapis pondasi atas 195 mm, lapis pondasi bawah 195 mm. Metoda Road- Note 29 dengan tebal lapis permukaan 70 mm, lapis ponda si atas 99 mm, lapis pondasi bawah 195 mm. Metoda Road Note 31 dengan tebal lapis permukaan 50 mm, lapis pondasi atas 150 mm, lapis pondasi bawah 195 mm. Sehingga dari hasil ketiga metoda tersebut metoda Road Note 29 yang paling ekonomis, tetapi yang paling teliti atau aman dengan metoda AASHTO 1986 karena menggunakan parameter lebih lengkap.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Tebal Lapis Perkerasanen_US
dc.subjectMetoda AASHTO 1986en_US
dc.subjectMetoda Road Note 29, 31en_US
dc.subjectJalan Lingkar Selatan Yogyakartaen_US
dc.titleAnalisis Tebal Lapis Perkerasan dengan Metoda AASHTO 1986 dan Metoda Road Note 29, 31 pada Jalan Lingkar Selatan Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record