Analisis Tebal Lapis Perkerasan dengan Metoda AASHTO 1986 dan Metoda Road Note 29, 31 pada Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta
Abstract
Pada dasarnya semua metoda perhitungan tebal
lapis keras adalah sama, tetapi karena masing-masing metoda
menggunakan parameter dan berasal dari negara yang berbeda
maka hasil hitungan juga berbeda.
Perbedaan parameter seperti: lalulintas, tanah dasar,
kondisi lingkungan dan bahan perkerasan sebagai data analysis lebih lengkap pada metoda AASHTO 1986 daripada Road
Note 29 dan 31. Karena pada metoda AASHTO 1986 banyak mengalami
perkembangan, sehingga lebih teliti sedang Road-
Note 29 dan 31 data yang dibutuhkan tidak selengkap pada
dan bisa dioari dengan cara grafis. Jadi hasil hitungan dengan metoda Road Note relatif kurang teliti.
Dari hasil hitungan ketiga metoda adalah metoda
AASHTO 1986 dengan tebal lapis permukaan 85 mm, lapis pondasi atas 195 mm, lapis pondasi bawah 195 mm. Metoda Road-
Note 29 dengan tebal lapis permukaan 70 mm, lapis ponda
si atas 99 mm, lapis pondasi bawah 195 mm. Metoda Road Note
31 dengan tebal lapis permukaan 50 mm, lapis pondasi atas
150 mm, lapis pondasi bawah 195 mm. Sehingga dari hasil
ketiga metoda tersebut metoda Road Note 29 yang paling
ekonomis, tetapi yang paling teliti atau aman dengan metoda AASHTO 1986 karena menggunakan parameter lebih lengkap.
Collections
- Civil Engineering [4192]