Show simple item record

dc.contributor.authorRusdi Santoso, 02512131
dc.date.accessioned2020-07-27T08:43:56Z
dc.date.available2020-07-27T08:43:56Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/23000
dc.description.abstractPusat Perbelanjaan Musik dan servis di Jogjakarta merupakan fasilitas komersial yang berlungsi untuk mewadahi kegiatan pelayanan aktifitas bermusik , mulai dari penjualan alat musik baik jasa penyewaan studio rekaman dan studio latihan band yang dapat membantu dan mewadahi para musisi yang ada di Jogjakarta. Jogjakarta adalah salah satu kota besar yang banyak menelurkan musisi-musisi bebakat . Adapun permasalahan yang diangkat pada proses perencanaan bangunan One Stop Music Shop yaitu : permasalahan umum yaitu bagaimana suatu bangunan komersial dapat mewadahi kegiatan bermusik mulai dari latihan hingga pengadaan jasa dan permasalahan khusus yaitu bagaimana mentransformasikan dinamika air laut ke dalam citra visual bangunan agar memberikan kesan atau citra bangunan sebagai pintu gerbang Indonesia. Konsep yang menjadi dasar perencanaan bangunan One Astop Music Shop ini berupa konsep linier, dinamis dan eksperimental. Konsep ini menjadi pegangan dalam penataan citra visual bangunan. Untuk konsep linier dan dinamis diterapkan pada penataan ruang luar yaitu sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki sedangkan ruang dalam yaitu sirkulasi pada studio rekaman dan tiap ruang yang ada di studio latihan band. Konsep gubahan massa mengacu pada bentuk-bentuk dasar yang dinamis dengan pola pergerakkan massa mengikuti karakter musik fusion itu sendiri disesuaikan dengan konteks. Konsep penampilan bangunan diolah dengan memperhatikan tampilan bangunan dengan konteks dan bangunan sekitar site untuk membentuk suatu kesinambungan, tujuannya agar bangunan One Stop Music Shop mencitrakan kebebasan bereksperimen. metode tranformasi yang digunakan yaitu analogi Tangible. Konsep sistem bangunan berupa rigid frame dengan material baja dan sturuktur pondasi yaitu foot plat. Konsep utilitas disesuaikan dengan nilai efisiensi. Orientasi bangunan diarahkan pada dua sisi yaitu dari arah jalan Adi Sucipto dikarenakan merupakan jalan utama menuju kebanguanan dan yang kedua diarahkan dari sisi sebelah barat yaitu jalan Demangan. Penekanan pada citra visual bangunan ditransformasikan dari Karakter musik Jazz/Rock fusion itu sendiri baik dari perjalanan hingga permainan nada-nada kromatik yang mencirikan musik fusion . Dari identifikasi dan analisa, diperoleh bentuk yang mencerminkan musik jazz/rock fusion yaitu mentransfer nada kromatik kedalam gradasi warna yang akan ditampilkan kedalam dinding dan fasad bangunan , Pencerminan musik fusion dijabarkan ke dalam citra visual bangunan dalam ditata dengan memperhatikan interior ruang dengan memasukkan warna kromatik , layout ruang luar berupa bentukan pola sirkulasi (sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki, pola parkir, dan fountain sebagai point of interest yang mencerminkan kedinamisan serta layout ruang dalam yang berbentuk lengkung, linier dan dinamis serta skala dan proporsi yaitu skala normal, skala intim dan skala monumental, hubungan ruang, organisasi ruang dan tampilan bangunan yang memberikan kesan sebagai bangunan yang eksperimental sesuai dengan semangant bermusik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Perbelanjaan Musik dan Servis di Jogjakartaen_US
dc.subjectTransformasi Musik Jazz/Rock Fusionen_US
dc.subjectke dalam Bangunanen_US
dc.titlePusat Perbelanjaan Musik dan Servis di Jogjakarta Transformasi Musik Jazz/Rock Fusion ke dalam Bangunanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record