Show simple item record

dc.contributor.authorEka Rizkiana, 00511130
dc.contributor.authorHermawan Sukmono, 00511137
dc.date.accessioned2020-07-22T00:10:50Z
dc.date.available2020-07-22T00:10:50Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22840
dc.description.abstractRuas jalan Ahmad Yani merupakan jalan arteri yang menghubungkan lintas kota besar di Jawa Tengah dan DIY, yang memiliki permasalahan lalu-lintas yang cukup komplek. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya fungsi jalan dan penggunaannya serta tidak optimalnya penerapan manajemen lalulintas untuk mengatasi permasalahan lalulintas yang apabila tidak segera dicari pemecahannya akan menyebabkan dampak yang lebih luas pada masa yang akan datang. Penelitian tingkat pelayanan ruas jalan Ahmad Yani didasarkan pada analisis ruas jalan dan simpang bersinyal yang saling memiliki keterkaitan dalam hal arus dan volume lalulintasnya. Pemecahan permasalahan dalam penelitian ruas jalan Ahmad Yani lebih mengedepankan pada faktor tingkat pelayanan ruas jalan dengan penerapan sistem manajemen lalulintas yang baik, baik berupa perubahan sistem jalan secara fisik maupun berupa pengaturan fasilitas jalan yang sudah ada. Berdasarkan analisis volume arus lalulintas total dua arah pada ruas jalan Ahmad Yani didapatkan nilai arus total (Q) sebesar 2935 smp/jam, nilai kapasitas (C) sebesar 2209 smp/jam, sehingga diperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) yaitu 133. Alternatif Pemecahan permasalahan pada ruas jalan ini adalah dengan memindahkan lokasi terminal Kartasura dan pengalihan arus kendaraan tertentu yang menuju ruasjalan Ahmad Yani, sehingga didapatkan nilai arus total (Q) sebesar 1460,9 smp/jam, dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 0,66. Sedangkan hasil analisis simpang bersinyal Jl. Raya Solo Yogya -Jl. Slamet Riyadi nilai derajat kejenuhan untuk pendekat utara adalah sebesar 122, pendekat selatan sebesar 0,95, dan pendekat timur sebesar 0,24. Hasil analisis simpang Jl A Yani - Jl. A. Sumarmo - Jl. W. Harsono didapat nilai derajat kejenuhan pada pendekat utara sebesar 0,98, pendekat selatan sebesar 054, pendekat timur sebesar 0,76 dan pada pendekat barat sebesar 1,23. Pemecahan permasalahan pada simpang Jl. Raya Solo Yogya - Jl Slamet Riyadi adalah dengan merubah waktu siklus simpang dari 96 detik menjadi 55 sehingga didapatkan nilai derajat kejenuhan pada pendekat utara sebesar 0,70, pada pendekat selatan sebesar 0,54, dan pendekat timur sebesar 0,14. Pemecahan masalah untuk simpang Jl. A. Yani - Jl. A. Sumarmo - Jl. W. Harsono adalah dengan merubah waktu siklus simpang dari 94 detik menjadi 70 detik sehingga didapat nilai derajat kejenuhan pada pendekat utara sebesar 0,73, pendekat selatan sebesar 0,42, pendekat timur sebesar 0,74 dan pada pendekat barat sebesar 067 di bawah batas yang ditetapkan MKJI 1997 sebesar 0,75. Dengan demikian pemindahan lokasi terminal Kartasura dan perubahan waktu siklus pada kedua simpang yang menghubungkan ruas jalan Ahmad Yani dapat dipakai sebagai alternatif pemecahan permasalahan lalulintas yang terkait dengan tingkat kinerja ruas jalan dan simpang tersebut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalanen_US
dc.subjectPersimpangan Bersinyalen_US
dc.subjectJalan Ahmad Yani Kartasuraen_US
dc.subjectKabupaten Sukoharjoen_US
dc.titleAnalisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan dan Persimpangan Bersinyal Jalan Ahmad Yani Kartasura Kabupaten Sukoharjoen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record