Uji Tradeoff Theory dan Pecking Order Theory Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur modal pada 367
perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode 2000-2003 apakah lebih
mengikuti tradeoff theory atau pecking order theory. Tradeoff theory (FT) merupakan
teori yang dikembangkan oleh Modigliani dan Miller (MM) yang mengemukakan
bahwa dengan adanya pajak, penggunaan hutang akan mampu meningkatkan nilai
perusahaan. Sedangkan pecking order theory (POT) merupakan teori keuangan yang
menyatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan berdasarkan
tingkat urutan resiko. Urutan pendanaan tersebut dimulai dari laba ditahan, utang dan
yang terakhir penerbitan ekuitas. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan variable
independent jaminan, kesempatan bertumbuh, ukuran perusahaaan, profitabilitas,
deviden, investasi, perubahan modal kerja bersih, dan cash flow. Untuk variable
dependen struktur modal (tradeoff theory) adalah hutang yang diukur dengan debt to
equity ratio (DER) dan struktur modal (pecking order theory) adalah perubahan
hutang diukur dengan perubahan debt to equityratio (ADER.)
Pada tradeoff theory variable kesempatan bertumbuh dan ukuran perusahaan
menghasilkan signal sesuai dengan signal yang diharapkan dan signifikan. Sedangkan
pada pecking order theory variable profitabilitas, deviden, investai dan cash flow
menghasilkan signal sesuai dengan signal yang diharapkan dan signifikan. Signal
yang dihasilkan banyak mendukung pecking order theory. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pecking order theory memberikan penjelasan terbaik pada
struktur modal perusahaan manufaktur di Indonesia pada tahun 2000-2003. Dimana
perusahaan dalam melaksanakan pendanaan berdasarkan tingkat urutan resiko yaitu
laba ditahan merupakan sumber pendanaan yang lebih baik dibandingkan hutang, dan
hutang merupakan sumber pendanaan yang lebih baik dibanding ekuitas.
Collections
- Akuntansi [4399]