Analisis Tingkat Pelayanan Simpang Bersinyal Ngabean di Jalan KHA. Dahlan Yogyakarta
Abstract
Simpang jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa
pendekat/lengan, dimana arus kendaraan dari beberapa pendekat tersebut bertemu
dan memencarkan meninggalkan simpang. Permasalahan yang sering terjadi di
simpang adalah kemacetan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pada simpang
dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, terutama yang berkaitan
dengan kondisi operasional simpang.
Penelitian ini dilakukan pada simpang empat sebidang tidak simetris
Ngabean di jalan KHA. Dahlan. Perencanaan menggunakan acuan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan program Excel 2003 untuk mengolah
data lalulintas. Data lalulintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di
lapangan yang dilakukan selama 4 hari, yaitu hari Senin (15 Mei 2006), Selasa (16
Mei 2006), Rabu (17 Mei 2006) dan Sabtu (20 Mei 2006) pada jam-jam sibuk tiap 15
menit selama 2 jam.
Dari hasil analisis pada hari Sabtu diperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) >
0,75 dan nilai tundaan rata-rata simpang sebesar 395,61 detik/smp. Tingkat
pelayanan menurut keputusan menteri perhubungan berada pada tingkat F. Hal ini
menunjukkan bahwa pada hari Sabtu simpang mempunyai kondisi operasional yang
rendah sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap simpang tersebut. Untuk
mendapatkan tingkat pelayanan yang baik, maka alternatif pemecahan yang terbaik
adalah dengan perubahan geometrik simpang, pengaturan parkir berupa larangan
parkir sejauh 80 m, menurunkan aktivitas hambatan samping, larangan belok kiri
langsung (LTOR) pada lengan timur dan menggunakan waktu siklus sama pada
kondisi eksiting yaitu 124 detik. Cara ini dapat menurunkan tundaan rata-rata
simpang menjadi 53,35 detik/smp, menurunkan derajat kejenuhan (DS) < 0,75 dan
berada pada tingkat pelayanan E.
Kata Kunci: Simpang, Volume Lalu Lintas, Tingkat Pelayanan, Metode MKJI 1997
Collections
- Civil Engineering [4194]