Show simple item record

dc.contributor.authorMasastahelan Mastika, 00312131
dc.date.accessioned2020-07-20T01:26:05Z
dc.date.available2020-07-20T01:26:05Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22725
dc.description.abstractPerataan laba (income smoothing) adalah cara yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial (melelui metode akuntansi) maupun secara riil (melalui transaksi). Tindakan perataan laba dianggap sebagai tindakan yang umum dilakukan oleh manajemen untuk mencapai maksud-maksud tertentu. Namun demikian praktik ini telah dikritik oleh banyak pihak karena dapat menyebabkan disclosure dalam laporan keuangan menjadi tidak memadai. Akibat selanjutnya, laporan keuangan tidak lagi mencerminkan keadaan sebenarnya mengenai hal-hal yang terjadi di perusahaan yang seharusnya perlu diketahui oleh pemakai laporan keuangan. Penelitian ini dibuat untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba yaitu besaran perusahaan, net profit margin, operating profit margin return on asset. Pemisahan antara perusahaan yang melakukan perataan dan tidak dilakukan dengan menggunakan index Eckel terhadap laba operasi untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Sampel penelitian berjumlah 79 perusahaan dengan sub sampel sebanyak 316 laporan keuangan. Pengamatan dilakukan selama empat tahun, yaitu 1999, 2000, 2001,2002. Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi praktik perataan laba terangkum dalam bentuk hipotesis null. Analisis statistik yang digunakan terdiri dari (1) Pengujian Univariate, untuk mengetahui signifikan tidaknya perbedaan antara perusahaan perata dan bukan perata, dalam hal ini menggunakan t-Test jika data berdistribusi normal dan Mann Whitney Test jika data tidak berdistribusi normal, (2) Pengujian Multivariate dengan menggunakan logistic regression untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Hasil Perhitungan dengan index Eckel menunjukkan bahwa sebanyak 19 perusahaan yang melakukan praktik perataan laba. Sedangkan dari hasil analisis regresi logistik baik secara serentak maupun terpisah terhadap kempat variabel independen yang diduga berpengaruh pada praktik perataan laba ternyata hanya operating profit margin yang terbukti berpengaruh. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa besaran perusahaan, net profit margin dan return on asset tidak berpengaruh pada praktik perataan laba, hanya operating profit margin yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan tindakan tersebut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPraktik Perataan Labaen_US
dc.subjectPerusahaan Manufakturen_US
dc.subjectBursa Efek Jakartaen_US
dc.subjectPeriode 1999-2002en_US
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ (Periode 1999-2002)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record