dc.description.abstract | Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Total Konsumsi Domestik
terhadap Karet Alam Indonesia (1980-2003). Didin Permana (2004)
Yogyakarta, Pembimbing Skripsi: Dra. Endang Sih Prapti, MA.dan Sari Hidayati.
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Karet alam merupakan komoditi pertanian yang penting bagi perekonomian
Indonesia dan keberadaanya berperan besar terhadap pendapatan nasional.
Sebagian besar produksi karet alam nasional diekspor dan hanya sebagian kecil
saja yang dikonsumsi pasar domestik. Sehingga pangsa pasar karet alam nasional
saat ini sangat bergantung pada perkembangan pasar luar negeri.
Studi ini membahas tentang model ekonomi pada sisi permintaan yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi (penyerapan industri) domestik
terhadap karet alam Indonesia untuk mengetahui sejauh mana prospek karet alam
Indonesia di negerinya sendiri. Dan ini akan diderivasi berdasarkan teori
permintaan dengan menggunakan instrumen regresi Partial Adjustment Model
(PAM). Data yang digunakan adalah bentuk time series untuk kurun waktu 1980-2003.
Hasil-hasil empiris dari model ini adalah sesuai dengan hipotesa awal dan
didukung dengan R² yang tinggi yaitu sekitar 81 persen variasi dalam konsumsi
domestik dijabarkan oleh harga lokal karet alam (PNR), total PDB riil (GDP),
harga dunia karet sintetik (PSR) dan vaiabel dummy (D) yang menerangkan
fluktuasi jumlah karet alam yang dikonsumsi. Variabel-variabel ini terbukti
signifikan dan mempunyai pengaruh secara bersamaan terhadap konsumsi
(penyerapan industri) karet alam nasional di dalam negeri (F-test signfikan). Dan
test stabilitas menunjukan bahwa koeffisien yang didapat sangat kecil
kemungkinannya untuk berubah dan berfluktuasi.
Hasil penelitian menunjukan, baik secara jangka pendek maupun jangka
panjang, bahwa karet alam nasional bersifat inferior terhadap pendapatan dan
elastis pada harga sendiri sehingga dapat dikatakan bahwa karet alam nasional
berprospek buruk di dalam negeri. Elastisitas harga juga menunjukan bahwa karet
alam sudah tidak dianggap penting, para konsumen dengan mudah beralih pada
barang sejenis seperti karet sintetis (terbukti dengan elastisitas silang yang positif)
dan malah karet alam impor. Selain itu, model ini mengidentifikasi adanya faktor
eksternal yang bertanggung jawab terhadap fluktuasi konsumsi domestik.
Kemudian, kontribusi faktor-faktor yang tidak dimasukan dalam model ini sangat
kecil dibanding dengan jumlah rata-rata konsumsi per tahun yang datang dari
ketiga faktor tersebut di atas plus variabel dummy.
Penyesuaian terhadap jumlah stok yang diinginkan (Jangka panjang)
berlangsung dengan cepat sekitar 70 persen disesuaikan setiap tahunnya. Dan
semua asumsi klasik dapat diterima pada model regresi ini.
Key Words: Karet, Konsumsi, Penyerapan, Permintaan, dan Indonesia, | en_US |